SELATPANJANG - Pasangan Falzan Surahman dan Iskandar yang memasang jargon 'SelFI' batal mendaftarkan diri di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepulauan Meranti, sedangkan batas akhir pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Meranti melalui jalur independen, pada Minggu (23/2/2020).

Dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Posko Pemenangan pasangan Selfi di Jalan Perikanan Kelurahan Selatpanjang Kota, pasangan ini menjelaskan beberapa alasannya batal mendaftarkan diri.

Ketua tim sukses pasangan SelFI, Firmansyah Putra mengatakan ada kendala teknis yang menyebabkan timnya memutuskan untuk membatalkan maju dalam Pilkada melalui jalur independen.

Dikatakan pihaknya sudah melakukan proses untuk mendapat dukungan dari masyarakat untuk maju dari jalur independen sejak 8 bulan lalu.

Dia mengklaim sudah mengumpulkan lebih dari 10 persen jumlah DPT yang ditetapkan. Dimana jumlah dukungan yang harus dikumpulkan minimal sebanyak 14,358 orang yang tersebar di minimal 5 kecamatan.

"Kita telah mengumpulkan 16 ribu KTP pendukung di 9 kecamatan dari 14 ribuan yang diminta, namun ketika kita masukkan ke sistem Silon banyak terdapat data ganda. Kita tidak bisa mendeteksi hal itu karena tim masing-masing bergerak cepat, selain itu ada yang mengirim KTP via foto di handphone karena keterbatasan dan kondisi di kampung, sehingga ketika akan dicetak hasilnya blur," jelas Firmansyah Putra.

Dari berbagai kendala teknis yang dihadapi, tim kehilangan ribuan dukungan yang membuat hal ini tidak mencukupi persyaratan.

"Ternyata di detik-detik terakhir doubel nya sangat banyak. Dari total 16737 dukungan KTP yang dikumpulkan, kita kehilangan 3000 dukungan sehingga tidak mencukupi sebagai syarat untuk kita maju melalui jalur independen. Kalau kita paksakan, maka kita bisa maju lewat jalur lain," ujarnya.

Sementara itu, Falzan Surahman dalam keterangannya mengatakan pihaknya juga melakukan pendeteksian sebelum masuk ke sistem yang ada di KPU.

"Kita juga mendeteksi sebelum masuk ke sistem KPU, kita sportif saja kalau tak bisa ya tidak apa-apa. Karena bukan kekuasaan yang kita kejar, namun konsep yang mau kita bangun agar Meranti menjadi lebih baik lagi kedepannya," kata Falzan.

Ketua KPID Riau ini juga tidak menampik jika banyak yang menarik dukungan terhadapnya, dan hal itu terjadi ketika waktu sudah mendekati batas akhir.

"Di Last minutes diakui banyak yang menarik dukungan terhadap kami. Pada waktu mendekati batas akhir yang awalnya mau mendukung tiba-tiba mengkonfirmasi untuk menarik kembali dukungannya," ujar Falzan.

Niat untuk membatalkan pencalonan dari jalur independen pun dilakukannya secara mendadak.

"Setelah melalui kesepakatan bersama, akhirnya diputuskan bahwa kita tidak jadi maju dari jalur independen. Itu kita putuskan pukul 01:00 tadi malam," ungkapnya.

Dikatakan Falzan dirinya mempunyai beban moral untuk membangun Kepulauan Meranti, walaupun tidak jadi maju melalui jalur independen dia menawarkan konsep pembangunan kepada calon lain.

"Dengan waktu singkat dan kondisi Kepulauan Meranti saat ini ada pertanggungjawaban moral saya sebagai pendiri Meranti, terlepas siapa yang bisa mengembankan amanah ini dan misi itu akan kita bawa. Hari ini kita memberikan semacam proposal arah baru Meranti kepada masyarakat untuk itu kami menitipkan narasi konsep itu kepada siapa yang maju untuk dijalankan, paling tidak 70 persen," kata Falzan.

Lebih lanjut dikatakan, maju dalam kontestasi politik melalui jalur independen adalah sebuah pilihan alternatif yang diberikan kepada masyarakat.

"Saya sebagai orang yang termasuk dituakan dalam perjuangan pemekaran Meranti sangat bertanggung jawab atas kondisi Meranti. Hanya ini yang bisa kami berikan kepada masyarakat untuk memberi pilihan alternatif di tengah-tengah masyarakat dalam konsep bersama-sama ingin menyusun suatu perubahan," ujarnya.

Dirinya mengatakan sistem politik melalui jalur partai juga akan memungkinkan bahwa mereka tidak akan lagi berpasangan. Walaupun demikian Falzan mengatakan tim mereka tetap akan solid bilamana salah satu harus mundur dari kontestasi pilkada.

"Jika masuk melalui jalur partai politik kami juga harus realistis terhadap itu, karena pendaftaran seleksi melalui jalur partai ada tahapannya mulai dari tahapan DPW sampai tingkat pusat. Masalah ini sudah kita sepakati, politik sesuatu yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin, nanti seandainya wakil pak Iskandar dilamar saya siap untuk mendukung bahkan saya siap menjadi tim suksesnya, tapi kami belum ada pandangan bahwa nantinya bila kami berseberangan," ujar Falzan.

Falzan mengakui bahwa tim mereka yaitu Sahabat dan Relawan Fazlan-Iskandar (SelFI) tidak akan dibubarkan dan terus melakukan sosialisasi.

"Kami sudah pertimbangkan secara mendalam, inilah jalan yang terbaik, tentu kami serahkan ke tim peluang yang ada, tetap kami sosialisasikan kepada akar rumput, karena yang kita usung itu ideologi dan visi kita," ujar Falzan lagi.

Falzan mengatakan tetap memiliki konsep arah baru dengan biaya yang sederhana, transparansi dan beberapa program kemiskinan, pendidikan daerah dengan pemikiran Kepulauan Meranti menjadi lebih maju dan memiliki arah yang baru.

Sementara itu, pasangan Falzan, Iskandar menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim yang sudah bekerja keras selama ini. Dirinya mengatakan walaupun tidak bisa maju jalur independen mereka tetap akan melihat peluang untuk maju melalui partai.

"Tim besar kita sudah kumpulkan untuk menentukan langkah strategis kedepan. Tetap akan sosialisasi terus, kita akan tetap melaju melalui jalur partai, untuk itu kita akan melakukan analisa lagi," ujar Iskandar.

Dirinya mengatakan bahwa tetap ada hikmah dari seluruh rangkaian perjuangan yang telah mereka lakukan hingga titik akhir mengingat hari ini juga merupakan jadwal terakhir pendaftaran melalui jalur perseorangan.

"Semua ini pasti ada hikmahnya, seluruh potensi sumber daya kita kerahkan, apapun hasilnya ini yang terbaik," ujar Iskandar.

Iskandar mengatakan hingga saat ini belum ada komunikasi secara resmi dengan partai, mengingat bahwa keputusan untuk tidak maju jalur perseorangan juga baru ditentukan pada tengah malam tadi.

"Belum ada komunikasi dengan partai. Kita tidak membatasi teritori pembentukan tim kita, simpul-simpul ini juga sudah sampaikan ke bawah, kemudian masalah pendukung bagaimana cara mereka memandang kami," ujar Iskandar.

Dirinya menegaskan bahwa keinginan mereka untuk tetap maju sebagai tanggung jawab moral kepada masyarakat yang memberikan harapan besar kepada mereka.

"Kami tidak punya ambisi tapi kami punya obsesi, ini tanggung jawab sebagai putra Meranti untuk membuat Meranti lebih baik kedepan," pungkas Iskandar.

Walaupun tidak jadi maju dalam kontestasi politik melalui jalur independen, pasangan ini tetap mendatangi KPU hanya sekedar untuk bersilaturahmi. Tim ini tiba sekira pukul 11:00 WIB.

Kedatangan mereka disambut Ketua KPU Kepulauan Meranti, Abu Hamid dan beberapa komisioner lainnya seperti Divisi Hukum dan Pengawasan, Anwar Basri, Divisi Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat (Parmas) Hanafi, Divisi Teknis Penyelenggaraan, Herwan dan Divisi Perencanaan Data Informasi, Katmuji.

Dalam pertemuan yang dilakukan, Falzan Surahman dan Iskandar menyampaikan jika mereka tidak jadi mendaftar melalui jalur independen.

Ketua KPU Kepulauan Meranti, Abu Hamid mengatakan jika pihaknya masih terbuka bagi pasangan tersebut jika ingin mendaftarkan lagi.

"Kami masih terbuka jika masih tetap mau mencalonkan melalui jalur independen waktunya masih ada pukul 00:00 nanti malam jika persyaratan mencukupi. Tapi itu tetap kami verifikasi, jika itu juga tidak lolos, maka jalur partai juga tidak bisa dilalui," kata Abu Hamid.

Terkait kurangnya sosialisasi calon perseorangan atau independen yang dilakukan KPU, Abu Hamid mengakui jika pihaknya tidak insentif melakukan hal itu.

"Jika terkait kurangnya sosialisasi calon perseorangan, memang kita ada kegiatan itu namun tidak begitu insentif tapi dari calon itu sendiri yang bergerilya mendapatkan dukungan," pungkasnya.***