PEKANBARU - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Provinsi Riau mengungkapkan saat ini kondisi perekonomian di Riau masih masih dalam trend positif, meskipun saat ini dunia tengah dilanda pandemi Covid-19.

Wakil Ketua Umum Kadin Riau Bidang Perdagangan dan Logistik, Iva Desman menjelaskan, memang covid-19 sempat membuat perekonomian di beberapa sektor lumpuh, namun khusus untuk Riau masih 'agak lumayan' dibandingkan daerah lain.

"2020 itu, pertumbuhan ekonomi nasional minus lebih 5 persen, kalau Riau itu sekitar minus 2 persen, dan sampai sekarang trennya masih membaik, walaupun sedikit. Artinya minusnya Riau masih lebih rendah dibanding nasional," katanya kepada GoRiau.com, Senin (19/4/2021).

Sektor perekonomian, jelasnya, sangat terbantu dengan adanya sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan. Selama pandemi yang berlangsung 1 tahun lebih ini, sektor ini terus mengalami kenaikan positif.

"Kalau kita mau crop lagi, kita akan jumpa dengan komoditas sawit dan karet. Dua ini yang sangat membantu Riau. Apalagi, di Riau ini ada lebih dari 3 juta hektar lebih kebun sawit, baik oleh perusahaan BUMN, swasta maupun perkebunan mandiri petani. Begitu juga dengan harga karet yang meningkat," terangnya.

Kondisi ini, diprediksinya akan terus membaik seiring dengan peningkatan ekonomi di dunia, terutama China dan India. Jika dua negara ini kondisi ekonominya kembali stabil, maka permintaan ekspor Crude Palm Oil (CPO) dari Indonesia akan meningkat pula ke sana.

Kondisi berbalik terjadi terhadap sektor perdagangan besar seperti otomotif dan retail, kemudian jasa perhotelan, dan lainnya. Dimana, sejak awal pandemi Covid-19 menjadi masalah besar bagi pelaku usaha sektor tersebut.

"Bahkan, di awal-awal masa pandemi dulu, kan banyak UMKM kena, karyawan dipecat, dan lain-lain. Tapi Alhamdulillah saat ini sudah mulai membaik, mudah-mudahan tren ini terus bertahan," tutur Iva.

Iva berharap, pemerintah daerah bisa menjaga momentum ini, sebab saat ini angka covid-19 terus naik di Riau, bahkan Riau menjadi tertinggi di luar Pulau Jawa. Iva khawatir kondisi ekonomi kembali melemah jika ini terus dibiarkan. ***