PEKANBARU - Kepolisian Resor (Polres) Siak Provinsi Riau, melakukan menyelidiki pasca terbakarnya properti sejarah ruang tengah Istana Siak/Istana Asseriyah Hasyimiyah, di Jalan Sultan Syarif Kasim. Api nyaris menghanguskan bangunan tersebut, jika tidak segera diketahui dan dipadamkan.

Menurut kepolisian, pengrusakan ruang tengah istana kebanggan Riau tersebut dilakukan dengan cara dibakar, ditenggarai dengan menggunakan bahan bakar yang diisikan ke dalam botol air mineral. Pelakunya setakat ini masih diselidiki oleh aparat berwajib.

Kapolres Siak AKBP Barliansyah menuturkan, pihaknya telah mengamankan barang bukti, diantaranya botol air mineral yang sudah terbakar separuh, kain yang digunakan patung replika pengawal sultan yang terbakar serta kain gorden yang juga ikut dilahap sijago merah.

Kata Barliansyah, pihaknya telah menyelidiki kasus tersebut. Diketahui, ada 15 orang yang masuk pada saat kejadian. Ini terungkap melalui tiket masuk yang dicek polisi. "Penjaganya ada 10 orang yang berada di seputaran istana, namun tidak ada yang berada di lokasi," ungkapnya.

Penelusuran juga dilakukan melalui rekaman CCTv yang terpasang, hanya saja sayangnya tidak ada kamera pengawas yang mengarah langsung ke objek yang dibakar tersebut. Namun demikian dirinya memastikan, proses pengusutan terus berlanjut, dan sejumlah saksi sudah dimintai keterangannya.

Diketahui, sekitar Senin (8/1/2018) sore tadi pukul 15.30 WIB, kepolisian mendapat informasi bahwa terjadi pengrusakan terhadap patung replika pengawal Sultan, yang berada di ruang tengah Istana Siak. Diduga pelaku menyiramkan bensin yang disiapkan dalam botol air mineral itu.

Kejadian ini membuat banyak orang yang geram dan tak habis pikir, termasuk Bupati Siak Syamsuar yang ikut angkat bicara menanggapinya. Syamsuar mengutuk keras pelaku atas indikasi perbuatan disengaja melakukan pembakaran Istana Siak. Dirinya pun meminta polisi mengungkap kasus itu. ***