PEKANBARU - Proses penentuan 3 calon Sekretaris Dewan (Sekwan) usulan Plt Gubernur Riau di DPRD diisukan terjadi aksi sogok oleh salah satu calon untuk menduduki kursi satuan kerja yang sudah tiga kali dijabat oleh Pelaksana tugas tersebut. Namun kabar itu dibantah keras oleh Wakil Ketua DPRD Riau Ir. H. Noviwaldi Jusman.

Kepada GoRiau.com, Noviwaldy mengaku tidak mungkin itu terjadi. Isu yang dihembuskan hanyalah sampah. Pimpinan dewan, menurutnya, sudah berkomitmen untuk menjalankan tugas dengan bersih.

"Aiiiiiihhhhhhhh....Sekwan pakai uang???. Kagaaaaakkklaaah itu...isu sampah itu..Mau bayar berapa 65 anggota Dewan..??," kata Noviwaldy melalui pesan Blackberry Mesenger, Minggu (21/02/2016) malam.

Ia menyebutkan, sebagai pimpinan dewan, dirinya sudah memberikan pengaraham kepada para Ketua Fraksi bahwa sosok calon Sekwan itu harus dipilih yang tidak main persentase terhadap anggaran yang mereka kelola. Hal ini harus diperhatikan kalau mau merubah DPRD Riau yang lebih baik. Maka pilih Sekwan yang pintar dan memiliki track record bagus, pengalaman, mampu tegas pada bawahan, bukan justru diatur oleh bawahan.

"Siapa bilang, kasi tahu saya itu (calon Sekwan) yang memberikan, walau memberikan janji, saya gagalkan dia langsung. Kepala SKPD itu harus bagus, bukan kerja kayak orang yang menunggu setoran saja," tegasnya.

Karena itu, kata dia, mana mungkin Sekwan yang dipilih orang yang berani memberikan sogokan. "Bagaimana mungkin kalau dia saja berani menawarkan sejumlah uang, pasti dia akan merampok di sekretariat DPRD ini," imbuhnya.

Noviwaldy juga menjamin ketiga pimpinan dewan yang membuat keputusan tidak akan meneken calon yang berani menyogok.

"Kami bertiga sepakat memilih tanpa ada sogok-sogok. Karena kami pimpinan ingin lembaga ini terhormat, menjadi sapu yang bersih untuk menyapu. Lihat 2 APBD kami lalui, tanpa ada sogok, tanpa ada duit berseliweran," katanya.

"Kami bertiga pimpinan Demi Allah membuat syarat itu, tak ada uang sogok menyogok, itu tekad kami. Tekad kami ini Tuhan yang jadi saksi. Jadi jangan kami dibuat isu sampah seperti itu, pimpinan sekarang bertekad berubah," lanjutnya.

Terkait proses penentuan calon Sekwan, Noviwaldy mengaku sudah melalui proses. Senin (22/02/2016) dijadwalkan rapat pimpinan dengan mendengarkan usulan dari masing-masing fraksi.***