SELATPANJANG - Ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau dipastikan tidak akan terjadi kelangkaan alias aman saat perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

Hal tersebut sebagaimana disampaikan Plt Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kepulauan Meranti melalui Kabid Perdagangan Ridwan H MPd, didampingi Kasi Perdagangan, Hidayat SIp, Jumat (31/12/2021).

Diungkapkannya, Sepanjang tahun 2021 ini ketersediaan BBM di Kepulauan Meranti cukup aman, walaupun kebutuhan setiap tahunnya mengalami kenaikan. Namun, apabila adanya kekurangan nantinya, pihak Dinas akan menyurati Provinsi untuk menambah kebutuhan BBM di Kepulauan Meranti.

"Kalau memang nantinya mengalami stok kurang, kita menyurati Pertamina di Provinsi, tapi sampai saat ini masih aman," jelasnya.

Kata Ridwan pula, sejauh ini baru ada 6 Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) yang resmi di Kepulauan Meranti, jumlah tersebut pun tergolong masih sedikit untuk menyuplai BBM hingga ke pelosok desa.

"Kita baru ada 6 APMS yang resmi, seharusnya ada APMS di setiap Kecamatan, misal di Kecamatan Rangsang. Ya mudah-mudahan akan ada terbangun APMS di setiap Kecamatan nantinya," tuturnya.

Dijelaskan Ridwan, untuk Kecamatan Tebingtinggi ada 4 APMS yakni APMS PT Mas Artha Sarana, dengan realisasi BBM di tahun 2021 (Januari-Desember), untuk BBM jenis Premium sebanyak 4,315 KL, Solar 1,685 KL dan Pertalite 1825 KL. PT Tujuh Saudara Sejahtera, Premium 608 KL, Solar 928 KL dan Pertalite 200 KL. PT Bumi Meranti Sejahtera, Premium 1.349 KL, Solar 1,060 KL dan Pertalite 117 KL. PT Meranti Sopia Jaya Mandiri, Premium 1,938 KL, Pertalite 1696 KL.

Kemudian Kecamatan Merbau, APMS PT Usaha Sebati, Premium 435,504 KL, Solar 275,747 KL, dan Pertalite 27734 KL. Selanjutnya di Kecamatan Rangsang, APMS Afiyoke Trinanda Sejahtera, Premium 905 KL, Solar 340 KL dan Pertalite 315 KL.

"Data realisasi BBM ini berdasarkan laporan yang diterima APMS. Untuk memenuhi kebutuhan BBM menghadapi hari besar keagamaan dan masyarakat sampai ke pelosok desa perlu penambahan BBM 10% dari realiasi tahun 2021," pungkasnya.***