JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko buka suara terkait kabut asap yang menimpa sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Melalui jejaring Twitter miliknya beberapa waktu lalu Moeldoko mengunggah kutipan surat Al Baqarah tentang bencana. "Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Segala musibah datangnya dari Allah SWT dan diperuntukkan untuk hambaNya yang Ia percayai dengan porsiNya masing-masing. Musibah bisa datang kapan saja, kepada siapa saja, dan dimana saja," tulis @Dr_Moeldoko, Jumat (13/9/2019).

Sementara terjemahan dari kutipan ayat tersebut berbunyi: "Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) Orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan 'Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun' (QS. Al Baqarah: 155-156)".

Tak cukup sampai di situ, pria kelahiran Kediri itu juga mengingatkan warga yang menjadi korban kabut asap untuk tetap bersabar dan tak berhenti berdoa.

Bukan tanpa sebab, menurut Moeldoko musibah kabut asap yang menimpa sejumlah wilayah Pekanbaru, Riau adalah takdir Yang Maha Kuasa.

"Dan yang perlu kita lakukan bukannya mengeluh tapi berusaha menjalaninya dengan ikhlas dan berdoa meminta pertolongan Allah SWT. Termasuk musibah yang menimpa Pekanbaru, Riau yang sedang terjadi juga datangnya pun dari Allah SWT," imbuhnya.

Di akhir cuitannya, Moeldoko pun memanjatkan doa kepada para korban kabut asap supaya tetap diberi ketabahan dan keselamatan.

"Al-Fatihah untuk seluruh saudara-saudara yang terkena musibah di sana, semoga selalu diberi ketabahan dan keselamatan. Aaamiin Ya Rabbal `Alaamiin," pungkasnya.

Seperti diketahui, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mengancam Tanah Air beberapa waktu terakhir.

Berbagai dampak buruknya pun telah terjadi, antara lain, ribuan bayi terserang infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA, jadwal penerbangan ditunda, hingga F1 di Singapura terancam batal karena kabut asap di Indonesia sampai ke Malaysia dan Singapura.

Dampak buruk asap karhutla telah dirasakan oleh warga di sejumlah tempat di Indonesia. Tak hanya menyerang masyarakat dewasa, ribuan bayi pun juga harus menderita infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA akibat bahaya asap ini. Bahkan lebih parahnya lagi, seorang bayi berusia empat bulan dikabarkan meninggal diduga karena dampak asap karhutla ini.

Kabut asap ini juga membuat Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Riau, memutuskan untuk kembali memperpanjang libur sekolah bagi para pelajarnya. Kualitas udara yang kian memburuk dianggap sangat membahayakan kesehatan.

"Hasil rapat tim posko darurat asap Minggu sore," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal di Pekanbaru, Senin (16/9).

"Semua jenjang sekolah (TK, SD, SMP dan SMA) hingga universitas masih diliburkan."***