SELATPANJANG - Meski bisnis online di Kepulauan Meranti belum menjamur seperti di kota-kota besar lainnya, namun pelaku usaha atau pedagang konvensional diminta untuk mulai beradaptasi. Pedagang konvensional juga diharapkan terus berinovasi agar tak tergilas dengan kemudahan sistem online.

Demikian disampaikan Kepala DisperindagkopUKM Kepulauan Meranti Syamsuar Ramli didampingi Kabid Perdagangan Dalam Negeri Firdaus Abadi dan Kasi Zulham, ketika ditemui GoRiau, Senin (4/4/2016). "Untuk di Meranti masih belum banyak yang berbisnis online seperti di kota lain," ujar Syamsuar.

"Lagi pula, tidak banyak warga kita yang mengetahui dan suka berbelanja online. Ditambah jaringan internet yang belum merata di semua daerah," ujar Syamsuar juga.

Ditambahkan Firdaus Abadi, meski masuk era belanja sistem online, namun usaha konvensional di Kepulauan Meranti masih aman. Firdaus pun mengatakan dalam waktu dekat, bisnis online belum bisa 'membunuh' bisnis konvensional di Kota Sagu.

"Banyak keunggulan bisnis konvensional di sini. Kita masih mengandalkan sistem manual, ditambah ekonomi masyarakat yang lemah," kata Firdaus.

Dicontohkan Firdaus, dengan ekonomi lemah itu pula, sistem buka bon (ngutang, red) masih bisa dilakukan masyarakat kepada distributor yang mereka kenali dekat. Ditambah, bagi pembeli dan distributor yang sudah kenal, harga jual pun bisa murah.

"Di online mana bisa ngutang. Kalau konvensional masih bisa, itu kelebihannya di tempat kita (Meranti,red)," tambah Firdaus.

"Kalau mau berbisnis online, di Meranti untuk saat ini belum begitu bisa hidup," ujarnya pula.

Meski demikian, ditambahkan Zulham, para pelaku usaha konvensional jangan pula terbuai dengan keadaan Meranti saat ini. Bisa saja bisnis online merajalela di Kota Sagu seperti kota-kota besar lainnya.

Untuk itu, kepada pedagang konvensional diminta secepat mungkin beradaptasi dan berinovasi agar pelanggan dan pembeli masih bisa mereka dapati seperti sekarang. "Kalau memang bisnis online mulai kuat, ikuti. Mereka juga bisa berbisnis online dengan apa yang jual," ujar Zulham. ***