SELATPANJANG – Mahasiswa Meranti Pekanbaru mempertanyakan kinerja pihak DPRD setempat terkait Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau yang tidak mengirim kafilah ke MTQ XL Riau di Rokan Hilir (Rohil).

Sebagaimana diungkapkan ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Tebing Tinggi Barat (HIPMA-TTB) Pekanbaru, Sutrisno, bahwa hingga saat ini isu-isu hangat di Meranti terkait tak mengirim kafilah di Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Riau masih berkembang secara luas. Sesuai jadwal perpanjangan waktu pelaksanaan helat tingkat Provinsi Riau itu akan digelar 24 Juli 2022.

"Berdasarkan informasi umum yang diperoleh di bagian kesra bahwasanya anggaran untuk keberangkatan kafilah ke MTQ tingkat Provinsi Riau itu memang tidak ada dan buktinya tidak dimasukkan kedalam DPA. Permasalahan ini tentunya tidak terlepas dari pengawasan dan kebijakan yang dilakukan oleh anggota DPRD Meranti. Melihat hal membuat kami dari mahasiswa Meranti dalam hal ini HIPMA-TTB Pekanbaru merasa kecewa dengan kinerja DPRD dan Pemda hari ini," ungkapnya.

Dia juga mempertanyakan selama ini apa saja kinerja yang sudah anggota DPRD lakukan untuk masyarakat Meranti, sehingga sampai-sampai anggaran keberangkatan kafilah di MTQ tidak dimasukan kedalam DPA.

"Hari ini kami memberikan kepercayaan kepada anda DPRD selaku perwakilan masyarakat di pemerintah daerah untuk menyuarakan keluh kesah kami, namun apa yang sudah anda lakukan selama ini, lantas harus diam saja dengan kondisi seperti ini? Kalau memang anggota DPRD tidak mampu lagi memberikan argumen dan pendapat yang tegas kepada Pemda untuk kepentingan masyarakat umum lebih baik anda mundur dari kursi jabatan anda, diluar sana banyak orang yang ingin menjadi anggota DPRD demi memikirkan dan memperjuangkan hak masyarakat umum, bukan mengedepankan kepentingan diri sendiri dan memperkaya diri," pungkas pria yang akrab dipanggil Trisno.

Selain itu pula rasa kecewa timbul dari Rumpun Mahasiswa Putripuyu (Rumput) Pekanbaru yang menilai fungsi kontrol pihak legislatif belum maksimal sehingga belum mampu memperjuangkan kepentingan masyarakat umum.

"Melihat kondisi seperti ini dengan kinerja DPRD Meranti yang kurang beres dalam pengawasan dan kebijakan saya turut prihatin dan kecewa. Selama ini bapak (pihak dewan) kemana saja tidak bisa mengawal kondisi pemerintahan dengan baik, sementara kegiatan ini untuk membawa nama baik daerah kabupaten Meranti yang sedang bapak pimpin. Kok saya melihat sampai bapak ikut berdonasi untuk kegiatan MTQ, seharusnya bapak malu dengan status bapak selaku wakil rakyat. Kalau memang tidak bisa memberikan panutan dan kebijakan membangun Meranti mending mengundurkan diri dari sekarang," ungkap Pazri.***