PEKANBARU - Seorang dari 4 pelaku perampokan sadis yang tembak, buang, lalu bakar mobil korbannya, di Kabupaten Kampar mengaku menggunakan hasil kejahatannya untuk pergi karaoke, dan gonta ganti cewek setiap malam.

Pengakuan itu berasal dari salah satu tersangka perampokan berinisial WY (64), dimana WY berperan dalam aksi kejahatan itu sebagai penyedia rumah untuk tempat pembagian uang sebesar Rp 150 juta, yang diambil dari korbannya Rizki Zulkarnain, di Jalan Danau Bingkuang-Pekanbaru, Kecamatan Tamban, Kabupaten Kampar.

Dari keterangan yang disampaikan oleh Dirkrimum Polda Riau, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, dalam konferensi persnya di gedung Mapolda Riau, Selasa (11/8/2020), masing-masing pelaku mendapat jatah Rp 16 juta. Dimana uang itu digunakan untuk keperluan ekonomi, membayar hutang, dan membeli narkoba.

Namun WY, saat diwawancarai langsung oleh awak media mengaku, menggunakan uang itu untuk berfoya-foya, karaoke bersama wanita-wanita, setiap hari setelah menerima uang.

"Ia (karaokean) sama cewek setelah dapat uang. Ya tidak satu malam itu saja, tiap malam ceweknya juga ganti-ganti," ungkap WY.

Diberitakan sebelumnya, aksi 4 perampok itu terjadi pada hari, Senin (27/7/2020) lalu, sekitar pukul 18.00 WIB, di Jalan Danau Bingkuang-Pekanbaru, Kecamatan Tamban, Kabupaten Kampar, Riau. Korbannya yang bernama Rizki Zulkarnain, saat itu baru saja pulang mengutip uang perusahaan hasil penjualan sembako.

Ditengah perjalanan pulang, tiba-tiba ada satu unit mobil pick up yang menghalangi jalan kendaraan yang digunakan korban. Tidak hanya mobil pick up, tiba-tiba dari samping sebelah kanan mobil korban, datang dua orang tidak dikenal langsung menodongkan senjata, dan menembak rahang korban.

Karena rahangnya terluka akibat terjangan timah panas, korban kemudian menghentikan laju kendaraannya. Selanjutnya para pelaku langsung masuk kedalam mobil, dan mengambil uang tunai yang di bawa korban sebesar Rp 150 juta.

"Setelah saya ditembak, mereka berdua masuk ke dalam mobil sambil menodongkan senjata. Saya mau keluar tidak dikasih, sebenarnya saya sudah pasrah biarlah harta benda diambil asal nyawa saya selamat. Soalnya pipi saya berdarah, daging kulit di pipi saya sudah tembus ke rahang. Tapi saya tidak dikasih keluar mobil sama mereka," ungkap Rizki, yang dihadirkan saat konferensi pers di Gedung Polda Riau, Selasa (11/8/2020).

Ternyata para pelaku tidak hanya mengambil uang korban. Para pelaku mengikat korban, lalu membuang korban ke perkebunan karet yang berada di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. Setelah membuang korban, mobil korban dibawa ke perkebunan sawi yang berada di Pertapahan, lalu dibakar untuk menghilangkan jejak.

Selanjutnya para pelaku pergi ke salah satu rumah rekannya, untuk membagikan hasil rampokan. Masing-masing pelaku mendapatkan jatah sebesar Rp 16 juta rupiah. ***