DURI - Sebagian besar PKL (pedagang kaki lima) di pasar Simpang Padang Duri menolak direlokasi ke pasar modern Sultan Syarif Kasim. Hal itu karenakan janji kampanye Muhammad yang kini adalah Wakil Bupati Bengkalis sebelum pilkada.

Hal itu disampaikan Yeni, penjual aksesoris saat dikonfirmasi GoRiau.com dalam pertemuan PKL dengan Dinas Pasar dan Kebersihan yang berlangsung di gedung Batin Betuah, kantor Camat Mandau, Selasa (20/9/2016) siang.

"Sebelum pemilu, pak Muhammad itu pernah janji tidak akan menggusur kami jika nanti pasangan nomor 1 saat itu Amril Mukminin dan Muhammad duduk sebagai Bupati dan Wakil Bupati," kata Yeni.

Alasan lain yang menjadi pertimbangan PKL, lanjut Yeni, adalah tidak amannya berjualan disana. Barang yang disimpan dalam gudang dimasing-masing kios bisa hilang, meskipun setiap hari sudah membayar uang keamanan Rp2.000.

"Jual beli sehari disana cuma Rp5.000, bayar keamanan Rp2.000 dan sisanya itu yang didapat sehari. Sementara kebutuhan hidup semakin meningkat. Sama sekali tidak ada jual beli disana, sudahlah capek menunggu seharian, tetapi tidak ada jual beli," imbuh Yeni lagi.

Yeni dan sejumlah pedagang lainnya menyebutkan akan tetap bertahan ditempat yang ada saat ini, meskipun Dinas Pasar sudah sosialisasi agar PKL menempati pasar Modern Sultan Syarif Kasim.

"Kami hanya ingin menagih janji pak Muhammad saja. Jangan lupa dengan janjinya, karena sudah duduk dikursi nomor 2 di Kabupaten Bengkalis. Kami tetap akan bertahan disana," sebut Dewi pedagang kue yang mengaku sempat membayar awal Rp1,5 juta untuk tempat di pasar Modern Sultan Syarif Kasim.

Bentuk penolakan PKL direlokasi juga nampak pada daftar hadir yang hanya 20 orang saja, sementara undangannya mencapai 300 orang.

"Kita sudah mensosialisasikan kepada PKL untuk pindah ke pasar Modern Sultan Syarif Kasim. Jika tetap menolak tentunya Satpol PP akan menjalankan fungsinya," ujar kepala UPT Dinas Pasar dan Kebersihan Kecamatan Mandau, Refinor. ***