BERSYUKUR – menjadi korban penculikan dan ditawan selama 18 bulan. Kedengarannya aneh, namun itulah yang dirasakan Silvia Constanza Romano. Berikut kisahnya.

Dikutip dari Okezone.com yang melansir dari kanal YouTube Mualaf Terbaru-KM id, pada 2018, media di Italia diramaikan dengan kabar penculikan Silvia Constanza Romano di kota pesisir tenggara Kenya.

Wanita berparas cantik asal Italia itu diculik saat bekerja sebagai aktivis dan relawan dalam organisasi bantuan sosial Afrika.

Setelah diculik, Silvia ditawan penculiknya selama 18 bulan, hingga akhirnya dibebaskan pada 10 Mei 2020. Silvia dibebaskan atas usaha bersama Badan Intelijen Turki, Somalia, dan Italia. Ternyata, saat bebas dari tragedi penculikan itu, Silvia sudah mualaf (masuk Islam).

Dituturkan Silvia, musibah penculikan telah membuka jalan hidayah baginya. Alih-alih trauma atau dendam, Silvia justru bersyukur telah diculik dan diperlakukan dengan baik oleh para penculiknya selama ditawan. Ternyata Silvia diculik karena alasan budaya mereka.

''Keinginan itu datang spontan. Penculik itu membawa Alquran dan mengajarkan saya bahasa Arab. Jujur saya berterima kasih atas apa yang penculik itu lakukan kepada saya,'' ungkap Silvia, dikutip dari kanal YouTube Mualaf Terbaru-KM id, Selasa (19/7/2022).

Terkait keputusan menjadi mualaf, dia mengatakan itu pilihan tanpa paksaan. ''Tidak ada pernikahan atau hubungan lain, hanya rasa hormat,'' tambahnya.

Setelah dibebaskan, Silvia dibawa ke kedutaan besar. Setibanya di Bandara Roma, ia tampil dengan balutan hijab yang membuatnya sangat cantik.***