FABIOLA – terlahir dan dibesarkan di tengah keluarga berbeda keyakinan. Ayahnya seorang non muslim yang taat, sedangkan ibunya seorang Muslimah.

Sejak kecil, Fabiola dan saudara-saudaranya diharuskan ayahnya mengikuti agama yang dianut sang ayah. Kisah mualafnya gadis berparas cantik ini bermula ketika ayah dan ibunya bercerai.

Saat orang tuanya berpisah, Fabiola sudah duduk di bangku kelas XII SMA. Dia memilih ikut dan mendamping sang ibu. Suatu saat, ketika dia meminta uang untuk keperluan acara keagamaan, ibunya menangis. Ibu Fabiola merasa sedih karena tidak ada anaknya yang memilih menjadi Muslim.

''Mama itu tanya kayak gini, 'Selama ini yang ngurusin kalian mami, tapi kenapa ya kalian enggak ada yang ikut mami?' Sedih banget sih, apalagi di situ berangkatnya mau kegiatan agama, sedih banget,'' kata Fabiola sambil berkaca-kaca, dikutip dari okezone.com yang melansir kanal YouTube Koh Firdaus, Senin (14/2/2022).

Di sisi lain, Fabiola sedang sangat bersemangat dalam beribadah. Dia pun sering mengikuti berbagai organisasi dan komunitas demi memperdalam ilmu agamanya. Ditambah lagi teman-temannya kerap memperkuat imannya agar tidak berpindah agama.

Namun, perasaan dilema dan bimbang tetap saja menghantuinya. Apalagi jika mengingat momen saat sang ibu menangis. Dia pun terus berdoa kepada Sang Pencipta meminta petunjuk terkait sikap apa yang harus dilakukan menanggapi sang ibu. Hingga suatu saat tiba-tiba hati Fabiola sangat yakin untuk masuk ke agama Islam.

Setelah yakin ingin menjadi mualaf, Fabiola pun mengutarakan perasaannya kepada sang ibu. Tentu saja ibunya merasa terkejut sekaligus terharu. Fabiola bersama sang ibu kemudian pergi ke Masjid Istiqlal untuk mengucapkan syahadat, sesuai keinginan Fabiola.

Setelah membaca dua kalimat syahadat di hadapan tiga saksi, Fabiola pun akhirnya resmi menjadi seorang mualaf. Meski belum memakai hijab, dia tetap taat menjalani ibadah shalat dan berpuasa.

Lebih lanjut, Fabiola menceritakan kisah kelamnya kepada Koh Firdaus. Setelah lulus SMA, dia nyaris menjadi korban tindak asusila dari temannya. Mulanya, temannya itu mengaku sedang melakukan penelitian kepada para peminum alkohol.

Fabiola mengaku pernah mencicipi minuman haram tersebut sekali, itu pun bersama sang ibu untuk memenuhi rasa penasaran saja. Setelah perbincangan itu, sang teman justru mengaku berbohong terhadap penelitiannya. Ya, itu hanya alasannya saja agar bisa berbincang dengan Fabiola. Ia pun merasa terkejut dan bingung mendengar pengakuannya.

''Aku bingung dong ya. Aku pikir fine-fine saja karena namanya penelitian ada banyak topik. Kalau menurut dia topik itu oke, kenapa enggak,'' ujar Fabiola.

Beruntungnya, seorang kerabat telah membeberkan rencana jahat temannya tersebut. Dikatakan kerabatnya, temannya itu ingin mengajak Fabiola mabuk hingga akhirnya tidur bersamanya.

Fabiola merasa sangat bersyukur tidak masuk ke perangkap teman prianya yang berencana keji tersebut. Kejadian inilah yang membuat hatinya terketuk untuk berhijab agar tidak ada lagi yang berniat berbuat tak senonoh terhadap dirinya.

''Jadi aku pikir sudah saatnya untuk menutup aurat sekarang,'' ucap Fabiola.

Sebenarnya Fabiola memang sudah berencana menutup auratnya pada akhir tahun 2020, tetapi karena mengalami kejadian tersebut di pertengahan tahun, dia pun memutuskan untuk segera menutup auratnya dan berhijab. Kebetulan juga, lebaran pada tahun tersebut bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Ini menjadi momen yang tepat untuk mengawali kehidupan baru.

''Ya sudah akhirnya harus buru-buru deh, dan pas banget di tahun itu pas aku ulang tahun pas lebaran, akhirnya aku berhijab mulai hari itu,'' ungkap gadis berusia 22 tahun itu.

Kini Fabiola pun masih memperdalam agama sebagai seorang Muslimah. Adik-adiknya juga ikut menjadi mualaf, mengikuti jejaknya. Meski sempat ditentang oleh sang ayah, Fabiola tetap berpegang teguh untuk menjadi seorang Muslimah yang taat.***