SIAK - Bupati Siak Syamsuar di hadapan ratusan warga kecamatan Kelinci Kanan menyampaikan kendala terbesar petani pasca replanting ini adalah masalah pendapatan. Mereka harus menunggu dua sampai tiga tahun baru bisa dipanen.

"Kita memalumi selama replanting petani tidak mendapatkan penghasilan, sehingga petani memilih untuk melanjutkan tanam yang sudah bertahun-tahun,"kata Syamsuar saat panen perdana Kelapa Sawit Mitra Petani PT Asian Agri bersama Bank Mandiri Syariah seluas 310 hektar di kecamatan Kerinci Kanan kabupaten Siak Selasa, (04/12/2018).

Dikatakannya, keterbatasan pengetahuan dalam melakukan peremajaan dan masalah pendapatan petani saat masa tanaman belum menghasilkan antara 2 sampai 3 tahun. Padahal masa tunggu jelang buah pasir petani dapat memanfaatkan lahan dengan menanam komoditas lain seperti jagung, semangka, cabe dan juga ternak ikan.

"Saya mengapresiasi manajemen perusahaan melalui sistem kemitraan. Hal ini bisa diselaraskan, selain memperoleh bantuan dan pendampingan dalam masa persiapan hingga proses peremajaan,"ujar Syamsuar.

Ungkapnya, masyarakat mendapatkan pelatihan ekonomi alternatif seperti salah satunya yang adalah ternak ikan patin, sehingga penghasilan petani tetap terjaga hingga masa panen sawitnya.

Saat ini, Pemerintah Indonesia tengah menjalankan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Diharapkan melalui program ini kesejahteraan petani sawit dapat meningkat. Hari ini petani akan melihat hasil dari replanting, dan diharapkan dapat terus mendorong kesejahteraan petani.

Senada juga di katakan Ketua KUD Mulus Rahayu Pawito Saring, peremajaan lahan plasma ini diikuti sebanyak 135 petani lokal. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan berkelanjutan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Siak kepada para petani kelapa sawit di Siak.

“Kami juga berharap keberhasilan kami dalam melakukan peremajaan kebun ini dapat menjadi inspirasi bagi rekan-rekan petani lain yang masih ragu meremajakan kebun sawitnya yang sudah tidak produktif,” tandasnya.

Head of Plantation Asian Agri, Omri Samosir menyebut bahwa replanting ini perlu dilakukan usai perkebunan melewati usia 25 tahun masa produtif. Jika tidak dilakukan replanting maka produktivitas sawit akan menurun.

"Ini dilakuan agar pekebunan bisa lebih produktif. Namun tidak sedikit petani yang ragu untuk meremajakan kebun kelapa sawit karena butuh waktu lama untuk kembali berhasil," katanya.***