PEKANBARU - Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Hamdani membantah tudingan bahwa saat ini terjadi dualisme antara pimpinan DPRD Pekanbaru maupun anggota DPRD Pekanbaru periode 2019-2021.

"Ini (DPRD) lembaga politik, jadi ada tarik ulur atau ada kepentingan yang berbeda," kata Hamdani, Kamis (1/7/2021).

Terkait kegagalan pelaksanaan rapat paripurna akibat tidak kuorum, menurut Hamdani, adalah hal yang biasa di DPRD Pekanbaru. Jika ada yang menyebut situasi internal DPRD Pekanbaru tak harmoni, Hamdani menyebut itu sikap Bawa Perasaan (Baper) saja.

"Kalau ada yang buat stigma seperti itu, mungkin nurang piknik berarti, kemudian baperan. Kalau di DPRD gak boleh Baper, kalau mudah Baper kayanya gak cocok disini (DPRD)" katanya.

Sebelumnya Sigit Yuwono, anggota DPRD Pekanbaru yang juga merupakan mantan pimpinan DPRD Pekanbaru ini mengatakan hubungan emosional anggota serta pimpinan DPRD serta pimpinan DPRD Pekanbaru belum terjalin.

"Terjadinya perpecahan sejak dilantik hingga saat ini belum menyatu, jadi seharusnya ada satu pemahaman karena disini (DPRD) jangan ada istilahnya Ranperda menjadi dagangan politik," kata Sigit, Selasa (29/6/2021).

Politisi Demokrat ini membandingkan pada saat masa periode 2009 hingga 2019 setiap penyelenggaraan paripurna tidak pernah terjadi permasalahan.

"Saat ini apakah karena Covid atau ada permasalahan lain sehingga teman-teman berhalangan hadir, intinya hubungan emosional anggota dan pimpinan belum berjalan baik," jelasnya. ***