AAHARHUS - Gregoria Mariska Tunjung yang tampil di tunggal pertama gagal menyumbangkan poin bagi Indonesia dalam laga melawan Jepang di penyisihan terakhir Grup A Piala Uber 2020. Dalam durasi 31 menit, pemain rangking 21 dunia ini takluk 7-21, 16-21 lawan Akane Yamaguchi.

Bertarung sebagai ujung tombak tim Merah-Putih, Gregoria yang menang sekali dalam tujuh pertemuan dengan Akane sebelumnya, sebenarnya sudah berjuang keras. Namun lawan yang berada di peringkat 5 dunia terlalu kuat.

"Saya sudah berjuang untuk bisa mengimbangi lawan. Tetapi harus diakui Akane bermain lebih baik," ujar Gregoria.

Di gim pembuka, Akane langsung agresif. Pemain Jepang ini pun terus mengumpulkan poin. Gregoria bisa memberikan perlawanan, kendati juga sering membuat kesalahan sendiri. Interval gim pertama jadi milik Akane setelah lob Gregoria melebar. Skor 11-5 untuk wakil Jepang.

Kesalahan seperti di awal gim pertama, belum mampu dikurangi Gregoria. Banyak kesalahan dilakukan pemain asal Wonigiri (Jawa Tengah) ini. Dampaknya Akane terus melaju dalam pengumpulan poin hingga 14-6. Gregoria akhirnya takluk di gim pertama dengan 7-21.

"Di gim pertama saya sebenarnya lebih suka diajak bermain menyerang, tapi Akane bisa memperlambat permainan. Saya jadi kurang sabar dan banyak melakukan kesalahan sendiri," kata Gregoria usai laga.

Gim kedua, Gregoria bisa mendapatkan tiga poin lewat serangan dan penempatan shuttlecock yang menyulitkan lawan. Namun, setelah kembali melakukan kesalahan, dia kembali tersusul Akane dengan 5-5. Bahkan angka kembali sama kuat 8-8.

Shuttlecock yang bergulir net sampai tiga kali menguntungkan Akane. Kesalahan neting Gregoria yang tak menyeberang, membuat Akane menutup interval gim kedua dengan 11-8.

Penempatan yang tidak akurat dari Gregoria menambah poin Akane hingga 13-9. Namun tekanan Gregoria membuat Akane kehilangan dua poin hingga 11-13. Setelah itu permainan Gregoria kembali kurang rapi dan Akane terus melejit hingga 18-12. Pukulan dropshot Akane yang gagal diseberangkan Gregoria, mengakhiri perjuangan wakil Indonesia dengan 16-21.

"Pada gim kedua, pola permainan saya memang lebih dapat. Saya bisa mendapat poin dari serangan. Namun, sayang perbedaan poinnya terlalu jauh," sebut Gregoria, juara Kejuaraan Dunia Junior 2017 ini.

"Dari sisi permainan, saya terus terang tidak puas. Bukan soal kekalahan ini, tetapi permainan saya tidak keluar semua dan kurang berkembang," sebut Gregoria.. ***