PEKANBARU, GORIAU.COM - Jika di PON XVIII 2012 atlet berlomba-lomba untuk tampil, justru di Peparnas XVI lain. Keterbelakangan mental atau retadasi mental membuat si atlet sulit untuk fokus. Salah satu seperti yang dialami atlet atletik andalan Riau, Suparniyati yang menolak untuk tampil di event empat tahunan itu. Akibatnya, pihak pengurus terpaksa harus melakukan pendekatan agar si atlet bisa turun.

''Suparniyati penderita tuna grahita (keadaaan keterbelakangan mental atau retardasi mental) sehingga pikirannya seperti plin plan. Itu bisa kita maklumi karena penderita tuna grahita cenderung kondisinya demikian,'' kata Jaya Kesuma, Ketua NPC Riau yang juga Ketua Panitia Besar (PB) Peparnas XIV/2012, Jaya Kesuma, di Pekanbaru.

Suparniyati diandalkan meraih medali dinomor tolak peluru, lontar cakram dan lempar lembing dalam Peparnas Oktober 2012 mendatang. Sebelumnya ia berprestasi di nomor tersebut dengan meraih medali termasuk emas baik ditingkat pelajar maupun kejurnas.

Jaya menegaskan terus melakukan pendekatan dan membujuknya termasuk dengan bantuan orang tua agar Suparniyati mau ikut berlatih lagi dan bertanding pada Peparnas.

''Perlu trik khusus dan juga pendekatan personal agar ia mau ikut. Suparniyati aset Riau untuk nomor tuna grahita, selain masih muda ia juga memiliki tenaga dan teknik yang bagus,'' ujar Jaya yang juga ikut bertanding di cabang bowling itu.

Sebanyak 2.000 peserta, 1.300 orang diantaranya atlet dari 33 Provinsi di Indonesia akan mengikuti Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XIV/2012 di Kota Pekanbaru, Riau, pada 7-13 Oktober mendatang. Ia mengatakan, panitia kini masih melakukan proses entry by name para peserta. Hingga kini sudah 32 kontingen yang sudah melakukannya, menyisakan kontingen Provinsi Papua Barat. (nti/rsc)