SAMARINDA - Menukangi Borneo FC, beban Edson Tavares dipastikan tak mudah dalam menghadapi Kompetisi Liga 1 2020. Sebab, selain diminta membenahi prestasi, ada hal lain yang mesti dipertahankan atau ditingkatkan.

Salah satu yang mesti dijaga ialah rekor kekalahan minim musim lalu. Borneo FC menjadi tim dengan kekalahan paling sedikit yakni tujuh kali. Sementara Bali United yang menjadi juara mengalami delapan kekalahan.

Tantangan lain yang mesti dihadapi ialah meningkatkan kemampuan pemain muda. Musim lalu tak dimungkiri kesuksesan Mario Gomez menelurkan penggawa muda potensial. Salah satu Muhammad Sihran yang paling menonjol.

Selanjutnya ada Nurdiansyah di posisi bek. Dia saat ini bahkan diboyong Gomez ke Arema FC yang menjadi klub anyar pelatih berpaspor Argentina ini.

Namun kepada awak media, Tavares selama ini percaya dengan potensi pemain muda di mana saja dia melatih. Musim lalu bersama Persija Jakarta tak selalu mengandalkan penggawa senior.

"Saya selalu percaya dengan pemain muda. Saya lihat di Borneo FC banyak yang bagus. Semoga bisa memberikan yang terbaik di kompetisi," ucap Tavares.

Ditegaskan Tavares, metode melatihnya di setiap klub selalu berbeda. Sebab tak semua tim belanja pemain sama. "Beberapa klub mengontrak pemain dengan kualitas B. Sementara lainnya memiliki pemain berkualitas dengan membayar banyak. Tapi yang menentukan adalah hasil akhir. Jadi lihat saja bagaimana Borneo FC di ujung liga," jelasnya. ***