TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Kebanyakan orang mengenal tanggal 14 Februari sebagai hari valentine atau hari kasih sayang, oleh karena itulah setiap tanggal 14 Februari setiap tahunnya, banyak remaja termasuk remaja di Indonesia merayakannya dengan cara bertukar kado atau melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya.

Namun semua itu tidak terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), karena pada tanggal 14 Februari remaja di Inhil kususnya di Tembilahan mengisinya dengan kegiatan keagamaan di lapangan Gajah Mada Tembilahan.

Kegiatan yang mengundang Ketua Tanfziyah yang merupakan pengurus besar Nahdatul Ulama, Kiyai Haji Said Aqil Siroij difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Inhil ini bersempena dengan haul Akbar Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani, dimana remaja diusia Sekolah Mengah Atas (SMA) di kecamatan Tembilahan dan Tembilahan Hulu diwajibkan menghadiri kegiatan yang dirangkai dengan membaca Sholawat dan Doa bersama ini.

Dalam sambutannya, Bupati Inhil, HM Wardan meminta Kiyai Haji Said Aqil Siroij untuk menjelaskan tentang sebab musabab kenapa adanya hari valentine, sehingga para remaja yang hadir pada kegiatan ini dapat mengerti artinya dan tidak terbawa arus untuk melakukan hal-hal yang menyimpang dari ajaran agama.

Salah seorang remaja yang merupakan siswi di salah satu SMA di Tembilahan Hulu mengatakan dari apa ayang telah dipaparkan oleh sang Ustad, dirinya menjadi mengerti tentang arti dari hari valentine.

''Kata Pak ustadnya gak boleh rayain hari valentine, jadi kami tidak mau ikut-ikut rayainnya,'' ujar Fitri kepada GoRiau.com. (ayu)