JAKARTA - Terkait dengan anjloknya harga beli Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang mencapai Rp 600-880/kg, Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo mendesak pemerintah dalam hal ini Kementerian terkait untuk segera mencari solusinya.

Pasalnya kata Bamsoet, anjloknya harga TBS tersebut menyebabkan pekerjaan panen dan perawatan kebun sawit berkurang hingga berhenti dan industri kelapa sawit berpotensi melakukan efisiensi pengurangan tenaga kerja akibat rendahnya harga kelapa sawit dan stok minyak yang melimpah.

"Untuk itu saya mendorong Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mencari solusi guna meningkatkan harga kelapa sawit baik harga beli TBS ataupun minyak kelapa sawit, serta melakukan antisipasi harga minyak sawit yang turun akibat dampak perang dagang Amerika Serikat dan China serta bea masuk ekspor ke India yang naik hingga 57 persen," ujarnya kepada GoNews.co melalui pesan Whatsapp, Senin (26/11/2018) di Jakarta.

Selain itu, Legislator asal Jawa Tengah ini juga mendorong, agar Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) terus memberikan bimbingan kepada perusahaan dan petani kelapa sawit.

"Bimbingan yang diperlukan adalah mengenai tata cara pengolahan kelapa sawit yang sesuai standar serta memastikan kualitas minyak sawit Indonesia sesuai dengan standar internasional dan mampu bersaing dengan minyak sawit produksi negara lain," tegasnya.

Ia juga meminta Kemendag segera melakukan promosi baik minyak mentah ataupun olahan kelapa sawit produksi Indonesia, serta meningkatkan kerja sama perdagangan dengan negara-negara lain untuk menyerap minyak sawit produksi Indonesia.

"Pihak Kementerian ESDM juga tidak boleh tinggal diam, mereka harus segera mengefektifkan pelaksanaan program Biodiesel 20% atau B-20 guna memaksimalkan penyerapan minyak sawit dalam negeri yang saat ini memiliki stok melimpah," pungkas mantan Ketua Komisi III DPR itu. ***