PEKANBARU - Kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau terus meluas selama sepekan terakhir. Tercatat sejak awal Januari hingga saat ini, sudah 55 hektare lahan yang terbakar. Lahan itu milik warga, ada yang tanah kosong, ada pula tanaman nanas.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger mengatakan, pihaknya mencatat, lahan 55 hektar yang terbakar itu tersebar di 4 kabupaten/kota di Riau.

"Paling luas itu di Kabupaten Rokan Hilir ada 40 hektare, di Bengkalis 10 ha, di Kampar ada 4 ha dan Kota Dumai ada 1 ha," ujar Edwar, Minggu (6/1/2018).

Tim gabugan TNI Polri, BPBD, maupun Manggala Agni dan Masyarakat Peduli api masih berada di lokasi untuk melakukan upaya pemadaman. Pemadaman masih dilakukan melalui jalur darat.

"Kalau pun ada api yang sudah padam, petugas tetap di lokasi melakukan pendinginan di lahan itu. Mencegah api agar tidak merembet ke lokasi lain, karena struktur tanahnya gambut," kata Edwar.

Pemadaman memasuki hari keempat dilakukan petugas di Jalan Sempadan, Desa Mamugo, Rokan Hilir. Sekitar 50 orang personel gabungan masih berupaya memadamkan.

Menurut Edwar, kebakaran lahan di Desa Mamugo Kabupaten Rokan Hilir merupakan daerah yang terparah. Di sana ada tanaman nanas milik warga yang terbakar dan sudah dipasang garis polisi atau disegel. Api sudah merembet ke daerah tetangga Sungai Sembilan, Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai.

Di Kampar, pemadaman dilakukan di Jalan Garuda Sakti, Kecamatan Tapung. Petugas BPBD setempat dan TNI Polri melakukan pemadaman di sana di hari pertama.

Sementara kebakaran lahan di Desa Bumbung, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis. Ada 7 hektare lahan yang terbakar. Sedangkan di Jalan Pemda, Desa Pamesi, Kecamatan Bathin lahan yang terbakar mencapai 3 ha. Jadi kebakaran hutan dan lahan di Bengkalis totalnya seluas 10 hektare.

"Petugas juga melakukan patroli dan sosialiasi kepada masyarakat sekitar dan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan. Kita himbau agar mereka tidak membuka lahan dengan cara membakar," pungkasnya. (gs1)