PEKANBARU - Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman meyakini diperolehnya rekor MURI kategori 369 olahan sagu terbanyak di Indonesia yang diterima oleh Provinsi Riau pada Selasa (25/10/2016) pagi, dapat merangsang minat masyarakat untuk mengkonsumsi kelezatan sagu.

"Riau sedang menggalakkan sektor pariwisata berbasis budaya dan sagu sangat erat kaitannya dengan khas makanan Melayu. Makanya, kita dorong terus masyarakat untuk berinovasi mengolah sagu agar bisa terus dikonsumsi," ungkap Andi Rachman dalam acara rapat kerja nasional (Rakernas) Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) ke-3 di Hotel Premier Pekanbaru, Selasa malam.

Memasuki persaingan era bebas dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) seperti saat ini, Andi pun berharap banyaknya kreasi sagu dapat menjadi penangkal produk-produk kuliner dari luar negeri yang mulai memasuki pasar lokal.

"Beragam olahan sagu ini bisa kita manfaatkan untuk membentengi masuknya makanan-makanan dari luar negeri. Semoga, APJI bisa ikut berperan untuk memasarkan kreasi sagu di Riau," harapnya.

Dalam Rakernas APJI ke-3 tersebut, Menteri Koperasi dan UKM (Usaha Kecil dan Menengah), Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga pun jauh-jauh datang ke Riau untuk menyampaikan apresiasinya terhadap langkah APJI dalam memperkuat identitas nasional melalui industri pangan lokal.

"Walaupun ada serangan kuliner dari luar, tetapi kuliner kita tidak akan pernah kalah. Kuliner kita harus siap bersaing. APJI juga harus bersinergi dengan pemerintah untuk mewujudkannya," ungkap Menteri Puspayoga. (adv/rat)