PEKANBARU - Seluruh kader Golkar yang ada di Riau diharapkan bisa menyatukan sikap untuk mendukung Pasangan Calon (Paslon) yang sudah ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar.

Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Golkar Riau, Ikhsan, mengatakan, dengan dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) kepada sejumlah Paslon oleh Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto, semua wajib menerimanya tanpa terkecuali.

Karena, SK yang ditandatangani oleh Ketum dan Sekjend DPP Golkar merupakan Paslon yang sah dan telah melewati berbagai proses serta mekanisme partai, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi hingga pusat.

Adapun saat ini, Golkar telah memberikan 4 SK resmi dari DPP Golkar, yakni Adi Sukemi - Rais di Pelalawan, Andi Putra - Suhardiman di Kuansing, Rezyta Meylani - Junaedi di Inhu, dan Said Arif Fadillah - Sujarwo di Siak.

Kader Golkar di Riau, lanjut Ikhsan, harus bisa membantu dan memenangkan Paslon yang sudah diberi restu oleh Ketum, tidak boleh ada yang membelot apalagi maju dari partai lain.

"Sesuai aturan dalam AD/ART, bagi yang melanggar maka sanksi akan dijatuhkan kepada siapapun kader, pengurus dan organisasi sayap, baik organisasi yang mendirikan maupun didirikan partai Golkar," kata Ikhsan, Selasa (28/7/2020).

Karena itulah, bagi Paslon yang sudah dibekali SK dukungan dari partai diminta segera menggelar konsolidasi di partai, supaya semua bisa satu persepsi dan kemenangan bisa diraih, serta target 60 persen bisa dicapai.

Disinggung nama-nama kader Golkar yang kemungkinan akan melaju dengan partai lain, sebut saja Nasaruddin di Pelalawan dan Gumpita di Kuansing, Ikhsan mengaku masih akan melihat perkembangan terlebih dahulu sampai masa pendaftaran Paslon di Pilkada dibuka.

"Terkait isu yang berkembang, itu masih belum ada buktinya. Kita juga belum dapat infonya, pendaftaran baru tanggal 3 sampai tanggal 6 September, kita lihat dulu perkembangannya," ujar Ikhsan. ***