JAKARTA - Polri menggelar kursus pelatihan pengamanan pertandingan sepakbola. Instruktur dari Inggris didatangkan langsung untuk memberikan pelatihan yang berlangsung selama sembilan hari ini.

"Pagi kita membuka kursus pengamanan stadion yang diselenggarakan di Hotel Century yang akan dilakukan selama 9 hari dari hari ini sampai 2 Februari," kata Asops Kapolri Irjen Agung Imam Setya Effendi kepada wartawan, Rabu (25/1/2023).

Agung mengatakan hal ini guna meningkatkan kualitas pengamanan stadion sepakbola agar tidak lagi terjadi seperti Tragedi Kanjuruhan. Para pelatih atau instruktur dari Inggris itu nantinya akan menjadi pemateri untuk para penyelenggara, salah satunya dari PSSI.

"Kita menjalankan kursus ini untuk menjawab dari berbagai pertanyaan publik terkait dengan bagaimana transformasi persepakbolaan kita berlangsung, dan ini dari Polri menyelenggarakan kursus ini untuk yang pertama tujuannya adalah bagaimana meningkatkan kemampuan kita dan kompetensi kita terutama penyelenggara maupun nanti para pelaksana di lapangan bisa memiliki kompetensi yang baik," katanya.

"Kita mengundang dari Coventry University Inggris, Prof Mike dan teman-teman, untuk menjadi pemateri dalam hal ini. Kita harapkan transformasi pengetahuan dari dari tim pemateri akan bisa membawa pengetahuan dan skill tambahan bagi penyelenggara," tambahnya.

Selanjutnya, Agung juga mengatakan bahwa pada masa pelatihan nanti akan ada tim trainer untuk peningkatan kapasitas. Polri sendiri, katanya, sudah mengatur hal ini dan tercantum pada Perpol Nomor 10 Tahun 2022.

"Kita juga menyiapkan tim trainer untuk kemudian nantinya akan menjadi trainer bagi rekan-rekan lain yang tentu perlu peningkatan kapasitas. Kita paham bahwa pengamanan dan keselamatan pertandingan saat ini menjadi penting untuk bisa kita selenggarakan," katanya.

"Dan kita sudah mulai dengan penata pengaturannya bagaimana peraturan kepolisian Nomor 10 Tahun 2022, mengatur bagaimana penyelenggara pengamanan dan keselamatan dilaksanakan dan kita tentu tidak sendiri dan hal ini bersama dengan PSSI Liga Indonesia baru untuk menjalankan kompetisi Liga 1, Liga 2 dan Liga 3," sambungnya.

Lebih lanjut, Agung menyebut pelatihan ini turut menggandeng Kementerian PUPR karena berkaitan dengan penataan stadion. Lalu juga menggandeng Kementerian Kesehatan terkait hal kekerasan hingga mencegah adanya korban jiwa.

"Yang kedua kita bersama dengan Kementerian PUPR untuk terkait bagaimana penyelenggaraan penataan stadion dalam konteks konstruksinya yang baik. Kemudian kita juga bersama dengan Kementerian Kesehatan untuk bagaimana memastikan bahwa penyelenggara sepak bola ini kemudian tidak berisiko pada hal-hal terkait kekerasan, apalagi kematian, tentu itu terkait dengan bagaimana penyelenggaraan manajemen keselamatan dan keamanan menjadi hal yang kita utamakan ke depannya," ujarnya.

"Sekali lagi kita harapkan melalui kursus manajemen keamanan stadion ini bisa terselenggara dengan baik dan tercapai tujuannya. Ada 66 peserta yang hadir dari kepolisian, maupun dari PSSI, perwakilan klub dan stakeholder yang lain dari Kementerian Kesehatan juga hadir untuk sama-sama mendirikan kapasitas," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Polri bakal mengundang instruktur dari Inggris terkait sistem pengamanan hingga keselamatan pada pertandingan sepakbola. Pelatihan ini nantinya juga akan diikuti oleh para klub sepak bola, termasuk personel polisi.

"Dan tentunya, minggu depan di bulan Januari kita akan mengundang instruktur dari Inggris untuk memberikan pelatihan tentang stadium general, tentang bagaimana sistem penyelenggaraan dan sistem pengamanan dan keselamatan di dalam penyelenggaraan dan ini nanti akan diikuti oleh klub," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di GBK Senayan, Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Sigit mengatakan pelatihan ini diadakan agar panitia penyelenggara maupun suporter bisa mengerti sistem pengamanan sesuai dengan standar internasional. Sigit berharap sepakbola Indonesia bisa menjadi lebih baik.

"Panitia penyelenggara termasuk polisi dan juga perwakilan suporter sehingga semua memahami bagaimana sistem penyelenggaraan pertandingan dengan standar internasional," katanya.

"Dan ini akan terus harapan kita ke depan sepakbola kita akan menjadi lebih baik lebih bagus dan bisa membawa harum nama Indonesia di nasional maupun internasional," tambahnya.***