PEKANBARU – Fakultas Psikologi Universitas Islam Riau (UIR) berhasil menerima hibah penelitian pengembangan kurikulum dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbutristek) RI melalui Dirjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi.

Usulan pengembangan kurikulum yang diajukan oleh Program Studi Psikologi UIR tersebut diterima bersama dengan 85 universitas lainnya di Indonesia.

Ini setelah Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi membuka kesempatan kepada Perguruan Tinggi program Sarjana di jenis pendidikan akademik, untuk mengajukan proposal Program Bantuan Akselerasi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi yang Inovatif, Adaptif, dan Kolaboratif Bekerja Sama dengan Mitra Menuju Center of Excellence.

Setelah mengumpulkan berbagai dokumen dan syarat pendukung serta melalui sekian tahapan penilaian maka Prodi Psikologi UIR akhirnya mendapatkan Kabar atas diterimanya usulan proposal hibah penelitian kurikulum yang terbit melalui Surat Nomor 2087/E2/DM.00.01/2022 oleh Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi pada tanggal 10 Mei 2022 lalu dengan Judul Penelitian “Pengembangan Kurikulum MBKM Program Studi Ilmu Psikologi yang Inovatif, Adaptif, dan Kolaboratif”.

Kepala Prodi Ilmu Psikologi Fakultas Psikologi UIR Juliarni Siregar MPsi Psikolog, Jumat (24/06/2022) mengatakan, usulan penelitian ini ia dan tim susun untuk merespon perubahan pendidikan dan pengajaran yang semakin hari semakin dinamis.

“Kami dan tim mengusulkan usulan penelitian ini awalnya menindaklanjuti kabar dari Tim MBKM UIR yang mengabarkan kepada kami bahwa dari Kemendikbudristek ada menerbitkan program bantuan pengembangan kurikulum, setelah melengkapi berbagai syarat dan dokumen maka alhamdulillah usulan proposal kami beserta tim dikabulkan,” ujar Juliarni yang juga sebagai ketua pelaksana dari penelitian tersebut.

Lebih lanjut Juliarni mengatakan, penelitian pengembangan kurikulum oleh Kemendikbutristek RI tersebut bertujuan merespon perubahan dan perkembangan yang sangat cepat di Pendidikan Tinggi untuk meningkatkan kualitas lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja di masa depan, maka perlu adanya reorientasi kurikulum program studi dengan mengubah pola pikir dari pendekatan kurikulum berbasis konten yang kaku menjadi kurikulum berbasis capaian pembelajaran yang inovatif, adaptif, dan kolaboratif, khususnya dalam mendukung implementasi program pembelajaran mahasiswa di luar perguruan tinggi.

“Kurikulum yang saat ini sebenarnya sudah memfasilitasi MBKM, tetapi dalam sebuah kurikulum tentu ada pelengkap bagaimana standar operasional dan implementasinya, kemungkinan dengan difasilitasinya penelitian kita ini selanjutnya langkah pertama yang kita lakukan adalah evaluasi dan reorientasi terhadap kurikulum tersebut,” ungkap Juliarni.

Diungkapkan Juliarni juga yang dimaksud dengan evaluasi adalah sudah sejauh apa kurikulum tersebut adaptif dengan perkembangan zaman di abad 21 ini, selanjutnya peninjauan apakah kurikulum yang sudah ada saat ini sudah se orientatif yang diharapkan, meninjau dari ke orientatif dalam sebuah kurikulum tentu harus mengacu pada kerjasama suatu institusi pendidikan tersebut dengan stakeholder terkait.

Sehingga dari nilai hibah penelitian yang didapatkan sebesar 48 Juta Rupiah terdapat beberapa usulan pengembangan akselerasi penelitian tersebut yang terdiri dari empat poin pengusulan antara lain reorientasi kurikulum yang sudah ada, menyusun pedoman dan prosedur baku MBKM pertukaran mahasiswa, magang, dan proyek kemahasiswaan, melaksanakan kerjasama dengan perguruan tinggi yang memiliki dokumen dalam upaya pendampingan, serta melaksanakan kerjasama mitra perguruan tinggi, perusahaan, dan lembaga non profit. ***