JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengakui menjadi salah satu yang ditunjuk Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai kandidat calon menteri Presiden Joko Widodo periode kedua. Namun, dia menegaskan, tidak mau berbesar kepala dahulu sampai ada keputusan resmi.

"Bahwa siapa, ada nama saya disebut, saya juga mengucapkan Alhamdulillah, bersyukur, karena saya termasuk yang ditunjuk. Tapi sekali lagi temen-temen saya tidak mau GR karena saya juga tahu, kemampuan saya juga mungkin belum luar biasa, saya tidak merasa saya hebat," katanya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (17/10) malam.

Dia mengungkapkan, tidak pernah meminta-minta jabatan kepada Prabowo. Edhy mengatakan, bakal mengikuti sepenuhnya tugas yang diamanahkan oleh Prabowo.

"Kalau kemudian Pak Prabowo menugaskan saya, secara prinsip ya namanya tugas ya kami harus jalankan. Enak enggak enak kan harus tetap dijalankan," tegasnya.

Saat ditegaskan apakah dirinya yang sudah pasti ditunjuk, Edhy menjelaskan, belum ada kepastian. Dia bilang, Prabowo bisa menunjuk salah satu dari Sekjen dan 13 wakil ketua umum.

Dimana Edhy merupakan salah satu wakil ketua umum. Secara spesifik, menurutnya Sekjen Ahmad Muzani yang merupakan Wakil Ketua MPR, dan Waketum Sufmi Dasco Ahmad yang merupakan Wakil Ketua DPR, masih berpeluang ditunjuk Prabowo sebagai calon menteri.

Edhy mengaku pernah bicara dengan Prabowo terkait calon menteri ini. Tetapi, tidak dalam konteks serius. Dia bilang, Prabowo berseloroh menunjuk dirinya sebagai calon menteri Gerindra.

"Belum belum resmi dong, kalau semuanya kan dalam batas guyonan," terangnya.

Ketua Fraksi Gerindra DPR itu menyebut, Jokowi menerima dengan positif gagasan Gerindra terkait ketahanan pangan, energi, sumber daya, keamanan dan pertahanan. Namun, Edhy tidak menjawab tegas apakah betul Gerindra dipastikan mendapatkan kursi menteri pertanian oleh Jokowi.

Dia menyebut, Gerindra tahu posisi sebagai partai yang kalah dalam Pilpres. Edhy juga bilang semuanya tinggal menunggu waktu karena pelantikan Jokowi tinggal hitungan kurang lebih dua hari lagi.

"Sekali lagi kami juga enggak mau GR, enggak mau mendahului, kami tahu posisi kami, Pak Prabowo, saya yakin, sangat tahu posisinya gimana dan beliau selalu menyampaikan kalau memang diajak di dalam siap, kalau pun memang di luar juga tidak masalah, kami juga siap sebagai penyeimbang untuk menyuarakan apa yang kami selama ini lontarkan, gagasan-gagasan kami kepada publik," tutupnya.***