PEKANBARU - Tidak lama lagi, DPRD Provinsi Riau segera memiliki Sekretaris Dewan (Sekwan) defenitif. Pihak eksekutif pun sudah mengirimkan tiga nama hasil assesment kepada DPRD Provinsi Riau, untuk dipilih menduduki jabatan yang hingga kini masih diisi pejabat Plt.

Ketiga nama mereka adalah pejabat yang lulus seleksi assesment terbatas beberapa waktu lalu. Saat ini, bola untuk memilih siapa pejabat yang layak mengisi posisi Sekwan defenitif sudah di tangan lembaga DPRD Riau.

Tiga nama calon Sekwan tersebut masing-masing Nuraini (Kabid pada Diskominfo Riau), Kaharudin (Sekretaris pada Disdik Riau dan Suratno (Kabid pada Dinsos Riau). Ketiga nama ini pun sudah dipanggil pimpinan DPRD Riau dan pimpinan Fraksi untuk ditimbang-timbang.

Namun baru saja proses pematangan ini masuk ke DPRD Riau untuk dilakukan finalisasi, berhembus isu tak sedap di kalangan anggota dewan. Pasalnya, beredar informasi untuk mengerucutkan satu nama yang direkomendasikan dewan, isu money politic pun kian mengental guna meloloskan nama tertentu. Kabar angin ini kian santer seiring dengan belum tercapainya kata sepakat soal nama yang dipilih.

Terkait kabar tersebut, anggota Komisi A DPRD Riau Eddy A. Mohd Yatim, S.Sos, M.Si yang membidangi Hukum dan Pemerintahan mengaku sempat mendengar tentang isu tersebut.

"Iya, saya juga sempat mendengar soal beredarnya uang dari calon Sekwan dalam proses ini. Mudah-mudahan isu itu tidak benar. Kami berharap proses ini tidak dicederai baik oleh calon Sekwan maupun teman-teman. Kami ingin membangun kelembagaan Sekwan yang kuat, untuk itu prosesnya jangan dirusaklah," tegas politisi Partai Demokrat asal Bengkalis-Dumai-Meranti ini.

Memang, kata Eddy Yatim, dia mendengar kabar tidak sedap terkait finalisasi nama-nama calon Sekwan yang masuk ke legislatif itu. Untuk itu, Eddy mengingatkan dengan keras baik pejabat yang ingin mengisi posisi tersebut tidak melakukan langkah blunder.

"Jika ini dilakukan, akan berdampak tidak baik ke depannya. Saya akan desak Komisi A bersama Badan Kehormatan untuk mengawal proses ini secara elegan," ujarnya lagi.***