PEKANBARU, GORIAU.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam waktu dekat akan memulai ganti rugi lahan untuk persiapan pembangunan jalur kereta api. Untuk tahap pertama, pembebasan dan pembangunan akan dimulai dari Stasiun Dumai menuju Stasiun Bukit Kayu Kapur.

Tim Persiapan Pengadaan Tanah Pembangunan Rel Kereta Api Trans Sumatera, dalam waktu dekat akan melakukan sosialiasi kepada warga yang terkena imbas pembangunan. Ini dilakukan, agar proses ganti rugi dapat berjalan lancar.

Sekretaris Tim Persiapan Pengadaan Tanah Pembangunan Rel Kereta Api Trans Sumatera, H Yendra Zein, Minggu (18/10/2015), menyebutkan, panjang rel kereta api itu sekitar 24 kilometer.

"Ada tiga kecamatan di Dumai yang akan dilalui rel kereta api ini," kata Yendra di Pekanbaru.

Diantaranya Kecamatan Dumai Barat, Kecamatan Dumai Selatan dan Kecamatan Bukit Kayu Kapur. Luas lahan yang terkena imbas program Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini mencapai 1.221.516 meter persegi.

Yendra menyebutkan, sosialisasi ini akan dilakukan akhir bulan Oktober ini. Selanjutnya, baru dilakukan penetapan lokasi. "Jika terkejar, akan dicicil untuk proses ganti rugi lahan," terangnya.

Sementara itu, Penjabat Walikota Dumai, Arlizman Agus, menyebutkan, rencana pembangunan rel kereta api akan dimulai Oktober 2015 dengan peletakan batu pertama di Kelurahan Purnama, Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai, Provinsi Riau.

"Pembangunan rel kereta untuk akses transportasi massal ini dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah pusat dan pengelola dengan mengandeng pihak ketiga. Sedangkan pemerintah daerah hanya diminta kesiapan lahan atau tempat untuk pembangunan rel," kata Arlizman.

Pembangunan Rel Kereta Api Trans Sumatera ini ditargetkan akan rampung hingga 2019 mendatang. Rencananya, titik di Dumai akan disambungkan ke Simpang Bangko, kemudian Kisaran, Sumatera Utara.

Namun pembangunan rel kereta api Sumatera ini cukup berbeda dengan sistem yang dipakai selama ini. Demi menciptakan kualitas lebih baik dari jalur kereta api di Pulau Jawa, pembangunan kali ini tidak akan melewati perlintasan sebidang.

Dimana semua track didesain sudah 'underpass' atau fly Over. Artinya, rel-rel kereta api di Sumatera nanti tidak akan ada yang memotong jalan raya seperti di Jawa.******