JAKARTA - Explore Riau Community (XRC) kembali menunjukkan eksistensinya dalam mendorong kemajuan pariwisata di Riau. Itu dibuktikannya, dengan mengajak para wisatawan mancanegara untuk mengexplore beberapa destinasi wisata yang ada di Pelalawan Riau.

Komunitas yang didirikan Rudi Fajar tersebut, memang sudah berkomitmen untuk mendongkrak wisata Riau dengan konsep yang sudah digulirkan Kementerian Pariwisata dengan istilah MICE (Meetings, Inventions, Conferences, dan Exhibitions) guna membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan target jumlah 1 juta kunjungan wisman ke Riau.

Sesuai acuan undang-undang, Industri MICE juga sebagai bagian dari Usaha Pariwisata. Hal tersebut ditegaskan dalam UU No.10/2009 tentang Kepariwisataan; Dimana pada pasal 14 (1) Usaha pariwisata meliputi, antara lain: (h) penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, exhibitions dan pameran.

Dalam penjelasan Pasal 14 ayat 1 Huruf (h) yang dimaksud dengan "Usaha penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, exhibitions dan pameran," adalah usaha yang memberikan jasa bagi suatu pertemuan sekelompok orang, menyelenggarakan perjalanan termasuk juga bagi karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan atas prestasinya, serta menyelenggarakan pameran dalam rangka menyebarluaskan informasi dan promosi suatu barang dan jasa yang berskala nasional, regional, dan internasional.

Dan saat ini atau tahun 2017 adalah momentum sektor MICE untuk mengukir sejarah di pariwisata. Dan gambarannya sudah terlihat jelas sejak 2016. Hampir seluruh primadona devisa negara terjun bebas. Minyak dan gas bumi, batu bara, serta minyak kelapa sawit, sedang meredup. Sementara industri pariwisata nasional justru melompat tinggi dan membawa efek domino yang menggerakkan beragam bidang ekonomi.

Untuk itulah, komunitas yang sedari awal dibentuk untuk mengexplore berbagai destinasi wisata di Riau ini, selama tiga hari yakni Jumat, Sabtu dan hari ini Minggu (21/05/2017), mengajak sekitar 28 orang dari Wharton Scool USA, dan 10 orang dari Singapore Management University (SMU) untuk "Malala" atau jalan-jalan untuk menjelajahi destinasi wisata yang ada di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelelawan.

Dirut Utama RAPP sekaligus Ketua Explore Riau Community Rudi Fajar melalui Head of Corporate Communications Djarot Handoko kepada GoRiau.com (GoNews Group) mengatakan, pihaknya selaku tuan rumah, tidak menyia-nyiakan kesempatan datangnya para Bule tersebut. "Iya mereka sangat penasaran dengan keberadaan RAPP. Jadi selain berkeliling di area industri, kami sekaligus memperkenalkan daerah wisata seperti di Kuala Terusan. Dan alhamdulillah, mereka sangat kagum dengan keindahan alam yang ada, kita berharap mereka pulang bisa membawa kabar baik disana, dan efeknya akan menambah kunjungan wisman ke Pelalawan," ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut kata Djarot, para Bule-bule itu juga diperlakukan istimewa dengan menyambutnya secara adat dan dijamu dengan berbagai kuliner khas Riau. "Awal mereka datang kita sambut dengan pertunjukan silat khas Riau, kita juga jamu mereka dengan kuliner asli Riau seperti Bolu Kemojo, dan ikan Salai," paparnya.

Tidak hanya itu, pada hari terakhir para Bule tersebut juga disuguhkan kelapa muda sebagai pelepas dahaga. "Justru mereka suka dengan yang tradisional. Intinya ini sangat bagus karena secara tidak langsung juga memperkenalkan makanan dan minuman tradisional. Ya kan mereka juga bosan makan keju terus," candanya.

Tidak hanya kuliner, para bule itu juga diajak berkeliling dan melihat koleksi batik Riau, yang memang selama ini terus dipertahankan RAPP sebagai warisan budaya daerah.

Dan menurutnya, para tamunya tersebut, kini tengah bersiap kembali ke negara asalnya dan terlebih dahulu singgah ke DKI Jakarta.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Riau Fahmizal Usman menyambut baik apa yang sudah dilakukan Explore Riau Community tersebut. "Pertama saya sangat mengapresiasi dan sangat bangga, karena ternyata ada peningkatan dari pergerakan komunitas penggiat wisata untuk mendorong pariwisata di Riau," ujar Fahmizal kepada GoRiau.com.

Hal ini juga kata dia, sesuai dengan arahan Kementerian Pariwisata dimana PentaHelix (Pemerintah, akademisi, bisnis dan komunitas serta media) bertanggung jawab secara bersama-sama memajukan pariwisata. "Jadi apa yang dikerjakan XRC dan pak Rudi Fajar cukup membanggakan. Karena secara tidak langsung, para wisatawan mancanegara sudah mulai melirik pariwisata Riau," pungkasnya. ***