PEKANBARU - Mewabahnya virus Corona (Covid-19) ke Indonesia membuat banyak warga di tanah air panik. Padahal terlalu panik justru tidak baik karena akan mempengaruhi imunitas tubuh yang bertugas melawan virus.

Di tengah pandemi seperti saat ini, menurut Spesialis Kedokteran Jiwa Rumah Sakit (RS) Awal Bros Grup, dr Ade Saputra Mulyapranata SpKJ, memang wajar jika masyarakat merasa resah dan khawatir akan kondisi kesehatannya. Kendati demikian, kekhawatiran yang berlebihan juga dapat memberi dampak yang tidak baik bagi kondisi tubuh.

Dokter Ade mengatakan, bahwa ketika seseorang mengeluh nyeri atau tidak nyaman pada bagian tubuh tertentu, tetapi setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut didapatkan hasilnya dalam batas normal, itu disebut gangguan psikosomatis.

Selain itu, dr Ade menuturkan, manusia yang sehat harus mencakup empat hal yaitu sehat secara fisik, mental, spiritual, dan sosial. Covid-19 ini juga dapat memengaruhi mental seseorang. Terlebih informasi yang bertebaran di berbagai platform media juga dapat menjadi pemicu stres.

Di masa saat ini misalnya, banyaknya informasi yang masuk ke dalam otak tentang Covid-19, jumlah kematian, jumlah terinfeksi yang kian bertambah setiap hari dapat menimbulkan ketakutan. Ketakutan tersebut membuat tubuh merasakan sakit, demam, sesak nafas, dan menimbulkan gejala menyerupai Covid-19. Hal ini dapat berimbas pada menurunnya imunitas tubuh.

"Kecemasan ini bisa menimbulkan stres, kemudian imunitas berkurang, dan beberapa penyakit benar-benar mudah masuk ke tubuh seseorang. Yang lebih bahaya lagi, nanti virus corona ini bisa benar-benar menginfeksi tubuh," ujar dr Ade di Pekanbaru, Rabu (1/4/2020).

Oleh karena itu, dr Ade menyarankan agar masyarakat membatasi informasi-informasi yang masuk dan menyaringnya. Memperbanyak informasi positif yang menimbulkan semangat dari dalam tubuh. Selain itu, ia juga menyarankan masyarakat agar mengurangi membaca pemberitaan negatif terkait Covid-19, dan beralih membaca artikel-artikel yang disukai.

Untuk mengatasi kesepian saat berdiam diri atau bekerja dari rumah, dr Ade mengatakan pandemi ini bisa menjadi waktu terbaik untuk berkumpul bersama keluarga di rumah dan menghubungi teman-teman melalui gawai untuk menjaga ikatan silaturahmi, di mana hari-hari biasa selalu disibukkan dengan urusan pekerjaan, dan sedikit memiliki waktu luang. Selain itu, membaca buku juga dapat menjadi pilihan untuk memberi asupan jiwa dan mengurangi stres.

"Mumpung tidak boleh ke mana-mana, perbanyak membaca buku, melakukan hobi yang bisa dilakukan di rumah, jangan lupa berdoa, dan selalu bersyukur," tukasnya. ***