DUMAI - Saat Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) Kota Dumai melakukan kunjungan ke BLUD RSUD Kota Dumai, Riau, ada hal yang sangat unik terjadi. Dimana Alat Pemadam Api Ringan (APAR) atau racun api, di Ruangan IGD BLUD RSUD Kota Dumai, baru keluar dari kotaknya.

Pantauan GoRiau.com, tak terlihat satu pun apar yang terpasang di ruangan IGD BLUD RSUD Kota Dumai. Mendadak dua apar langsung dikeluarkan dari dalam kotak yang tersimpan di dalam ruangan.

"Kita disini tidak mencari-cari kesalahan. Tapi mengingatkan kepada pihak rumah sakit umum, untuk selalu menyediakan apar untuk mengantisipasi kejadian kebakaran di RSUD Kota Dumai," ungkap Kepala Pelaksana BPBD-Damkar Kota Dumai, Tengku Izmet kepada GoRiau.com, Selasa (26/4/2016).

Ia mengatakan, per enam bulan harus dilakukan pengecekan isi dari tabung apar. Hal itu guna, saat terjadinya kebakaran tabung apar berfungsi sebagai antisipasi kebakaran tidak meluas dan dapat langsung dipadamkan.

"Kita juga melakukan himbauan kepada pihak SPBU, agar saat proses pengisian bahan bakar minyak (bbm) tidak menyalakan mesin mobil. Juga, areal SPBU merupakan areal yang steril dari orang yang merokok. Karena himbauannya sudah ada, untuk tidak merokok di areal SPBU," kata Izmet, mengingatkan kejadian SPBU Jalan Hangtuah Kota Duri, tidak terjadi di Kota Dumai.

Sementara itu Direktur BLUD RSUD Kota Dumai, dr Syaiful menjelaskan ada 12 alat apar di BLUD RSUD Kota Dumai, selain alat hydrant yang memang sudah terpasang.

"Sebetulnya kita masih kekurangan apar atau racun api. Kita rencananya akan menambah apar. Setiap tahun pun kita sudah melaksanakan proses evakuasi dan penanggulangan kebakaran," jelas dr Syaiful kepada GoRiau.com.

BPBD-Damkar Kota Dumai, melakukan pengecekan apar disejumlah hotel, spbu dan juga rumah sakit umum.***