PANGKALAN KERINCI - Penyebab matinya puluhan ribu ikan di aliran Sungai Kampar, Desa Pangkalan Terap, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan belum juga diketahui. Penyebab ikan mati diteliti di laboratorium Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pelalawan, Tengku Wahiduddin enggan menjawab pertanyaan GoRiau, Senin (7/1/2019) usai coffee morning.

Wahiduddin enggan menjelaskan terkait hasil uji sampel ikan mati di Sungai Kampar oleh laboratorium BBAT Jambi.

Diberitakan sebelumnya, penyebab matinya puluhan ribunikan di aliran Sungai Kampar, Desa Pangkalan Terap masih akan diteliti.

Hasil pengujian di laboratorium Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi oleh Dinas Perikanan Kabupaten Pelalawan masih menunggu waktu.

"Untuk hasil uji lab, tentu kita akan berkoordinasi lebih lanjut dengam BBAT Jambi. Kapan hasil itu bisa diketahui," kata Kepala Dinas Perikanan, Tengku Wahiduddin di konfirmasi GoRiau, Rabu (26/12/2018).

Sebelumnya, Dinas Perikanan Kabupaten Pelalawan mengambil sampel ikan mati tersebut untuk dibawa ke laboratorium Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

"Iya, tadi petugas kita bersama dengan tim BBAT Jambi sudah turun ke lokasi untuk mengambil sampel ikan yang mati," kata Kepala Dinas Perikanan Pelalawan, Tengku Wahiduddin.

Diungkapkannya, setidaknya ada dua wilayah yang menjadi perhatian dalam pemeriksaan dan pengambilan sampel ikan mati.

"Ada dua lokasi yang menjadi perhatian. Kita perintahkan kepada petugas kita untuk pengambilan sampel yakni di Kecamatan Pelalawan dam Teluk Merantin," jelasnya.

Wahiduddin menjelaskan, pihaknya hanya fokus pada untuk mencarintahu penyebab matinya ikan-ikan di aliran Sungai Kampar.

"Kita fokus kepada sampel ikan saja, untuk mengetahui penyebannya ikan mati ini. Sampel ikan ini akan dibawa ke laboratorium BBAT Jambil untuk dilakukan pemeriksaan," tandasnya kepada GoRiau. ***