PASIRPANGARAIAN, GORIAU.COM - Di tengah geliat perkembangan dan pembangunan di Kabupaten RokaN Hulu, ternyata masih ada masyarakat yang perlu perhatian serius, sebab hampir 60 parsen warganya berada di bawah garis kemiskinan. Daerah itu adalah Desa Sei Mandian, Kecamatan Kepenuhan, Rokan Hulu.

Warga di desa ini sebagian besar merupakan sebagai pekerja, buruh dan buruh harian baik di perusahaan di sekitar desa maupun di perkebunan warga Kota Tengah. Mereka umumnya hanya bergaji Rp 20 sampai Rp 30 perharinya.

Umumnya warga Desa Sei Mandian merupakan pendatang dari berbagai daerah seperti dari Kota Medan Provinsi Sumut, Pulau Jawa, bahkan dari Pulau Nias. Suku di desa ini pun heterogen, ada Melayu, Jawa, Batak, Nias dan lainnya.

Masyarakat Desa Sei Mandian, hidup dengan ekonomi alakadarnya, di tambah dengan kondisi saat ini Bahan Bakar Minyak (BBM) naik, belum lagi rumah-rumah mereka digenangi air banjir Sungai Rokan, yang membuat kehidupan mereka semakin terpuruk.

''Untuk beli beras susah pak. Sayur-sayuran, kita menamam di sela-sela kebun majikan, kemudian jika malam hari memancing ke sungai untuk lauk-pauknya,'' ujar Rahana.

Dijelaskan jika anak-anak bisa tamat SD saja sudah syukur, karena untuk menyekolahkan hingga tingkat SMP harus pergi dari desa, terus untuk mencari belanja sangat susah, makanya mereka tamat SD langsung membantu keluarga untuk kerja di perkebunan membersihkan kebun kelapa sawit milik perusahaan atau pemilik tanah dari Kota Tengah.

''Apalagi setelah banjir ini, nyamuk tak tanggung banyaknya, kita tidak bisa tidur nyanyak, apalagi rumah-rumah kita terendam air, ya beginilah mungkin ini sudah takdir dari tuhan,'' ucap Rahana lagi.

Berdasarkan keterangaan dari Kepala Desa Kades (Kades) Saiful Adnan, dari 186 Kepala Keluarga (KK) warganya, 60 parsen diantaranya masih tergolong di bawah garis kemiskinan. ''Tidak saja ekonomi masyarakat masih sangat sederhana, bahkan desa tersebut masih masuk kategori desa tertinggal dari segala pembangunan, karena kondisi desa jauh dari ibu kota kecamatan atau desa yang paling sudut dengan jarak tempuh sangat jauh dari kecamatan,'' kata Saiful Adnan lagi.

Alasan lain, warga Desa Sei Mandain dikategorikan masih masuk masyarakat di bawah garis kemiskinan, terlihat dari rumah-rumah penduduk setempat, hampir rata-rata tempat tinggal mereka boleh dikatakan tidak layak huni.

Saiful Adnan, juga meminta Pemkab Rokan Hulu untuk bisa membantu meningkatkan perekonian warganya seperti memberikan bantuan peternakan sapi, ikan, bebek dan kegiatan lainnya, untuk mendukung peningkatan ekonomi warga.

Kemudian, Kades mengakui berbagai fasiltas umum di desanya, sangat tidak layakan, seperti membutuhkan fasilitas kesehatan Puskesmas Pembantu (Pustu), untuk tempat masyarakat berobat, karena jarak tempuh ke kecamatan lumayan jauh sarana pendidikan dinilai sangat kurang memadai. (ram)