PONTIANAK - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Riau, Syamsurizal, diundang oleh Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji untuk bersilaturahmi di rumah dinas.

Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh istri Gubernur Kalbar ini, Syamsurizal membawa serta istrinya, mengingat dia dan keluarga besarnya juga tengah berada di Pontianak dalam resepsi 'ngunduh mantu', dimana menantunya adalah anak dari Wali Kota Pontianak.

Pertemuan tersebut belangsung kurang lebih 2 jam dan didahului dengan sarapan bersama Gubernur Kalbar, dan dilanjutkan dengan ekspos tentang pembangunan di Kalbar,  dan juga cerita tentang bagaimana Gubernur Kalbar membangun kota Pontianak selama dua periode sebelum jadi Gubernur Kalbar.

Menariknya, Gubernur Kalbar tersebut juga sangat kental berdarah PPP. Dimana, dia sudah 41 tahun menjadi pengurus PPP di Kota Pontianak dan Provinsi Kalbar. Dan sudah dua periode memimpin Pontianak, yakni tahun 2008-2018 dan dilanjutkan dengan kepemimpinan di Kalbar periodesasi 2018-2023.

"Tadi kami nyambung, bicara soal situasi daerah, bicara soal PPP dan bicara soal Kalbar dan Riau, lebih kepada siturahmi saja," kata Syamsurizal yang juga Anggota DPR RI ini, Minggu (10/10/2021).

Intinya, kata Syamsurizal, pihaknya berterima kasih selama di Kalimantan Barat, karena dia dan keluarga besarnya disambut secara hangat, dan dia berharap kehangatan ini dapat terjalin terus kedepan dan menjadi tali silaturahmi yang baik kedepannya.

"Kami berharap hubungan baik ini terus berlanjut, baik saling memberikan informasi tentang pembangunan, dan PPP. Kami berterima kasih kepada Pemerintah Kalbar dan Wali Kota Pontianak," tukasnya.

Setelah pertemuan dengan Gubernur Kalbar dan istri, rombongan Syamsurizal dan keluarga juga diundang kerumah Wali Kota Pontianak, untuk acara saprahan, yaitu acara makan bersama secara adat yang dihadiri oleh seluruh keluarga kedua belah pihak, turut hadir para kepala dinas/badan dan tokoh masyarakat, tokoh adat dan lainnya.

Untuk diketahui,  makan Saprahan merupakan adat istiadat budaya Melayu Pontianak, berasal dari kata "Saprah" yang artinya berhampar, yakni budaya makan bersama dengan cara duduk lesehan bersila di atas lantai secara berkelompok.

Tradisi makan bersama atau yang dikenal Saprahan imi diakui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud RI) sebagai warisan budaya tak benda pada tahun 2017. *** ***