BENGKALIS, GORIAU.COM - Saat ini sebagaimana juga di 6 kecamatan lainnya di Kabupaten Bengkalis, di Rupat Utara dan Rupat tidak ditemukan titik api atau zero hotspot. Meskipun demikian, Penjabat Bupati Bengkalis H Ahmad Syah Harrofie tetap berharap seluruh warganya di dua kecamatan di pulau yang menjadi salah satu beranda terdepan Indonesia itu tetap waspada.

''Alhamdulillah, walaupun di daerah lain di Provinsi Riau masih ada hotspot, sesuai laporan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran Senin (7/8/2015) kemarin, di daerah kita kini nihil titik api. Walau demikian seluruh lapisan masyarakat di Rupat Utara dan Rupat tetap harus melakukan berbagai upaya antisipasi agar tidak terjadi kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) kembali,'' pesan Ahmad Syah.

Pesan sekaligus harapan tersebut disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Pemerintah Provinsi Riau ini mengatakan hal itu ketika membuka kegiatan sosialisasi dan pembekalan Ketua Rukun Tetangga/Rukun Warga (RT/RW) di Kecamatan Rupat dan Rupat Utara, Selasa (8/9/2015).

Pembukaan sosialisasi dan pembekalan untuk Ketua RT/RW yang diikuti 81 Ketua RT dan 38 Ketua RW se-Rupat Utara dilaksanakan di Aula Gedung Medang Perkasa, Desa Tanjung Medang Selasa pagi. Sedangkan untuk Rupat di aula kantor Camat Rupat di Kelurahan Batu Panjang Selasa petang yang diikuti 238 Ketua RT dan 91 Ketua RW.

''Ingatkan betul setiap warga yang ada di RT/RW kita agar tidak membuka lahan dengan cara membakar serta menghindari berbagai tindakan yang disengaja atau tidak yang dapat menyebabkan terjadinya Karlahut. Selain hukuman bagi pelakunya berat, dampak kerugian akibat terjadi Karlahut sangat besar dan merugikan kita semua. Seperti kabut asap yang terjadi di semua kabupaten/kota di Provinsi Riau saat ini,'' jelas Ahmad Syah.

Di bagian lain, kepala seluruh Kepala Desa/Lurah yang juga ikut hadir dalam pertemuan tersebut, Ahmad Syah menginstruksikan agar Masyarakat Peduli Api (MPA) yang di desa/kelurahan masing-masing untuk siaga 24 jam. Segera melakukan pemadaman bila mengetahui adanya titik api sebelum menjadi besar dan sulit dikendalikan.

Sebelum itu, Ahmad Syah mengemukakan, terkait kian pekatnya kabut asab yang melanda kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini, dia sudah menitip pesan dan berharap agar seluruh Jamaah Calon Haji Kabupaten Bengkalis yang saat ini sudah berada di Mekkah Al Mukarramah untuk mendoakan agar musibah ini segera berakhir.

''Doakan, khususnya di tempat-tempat yang mustajab agar hujan deras menguyur Kabupaten Bengkalis segera turun, sehingga musibah kabut asap yang terjadi di daerah ini, provinsi Riau dan juga di Indonesia secara keseluruhan segera berakhir,'' begitulah pesan Ahmad Syah melalui petugas haji kepada seluruh JCH Kabupaten Bengkalis yang tergabung dalam Kelompok Terbang II dan VII Embarkasi Hang Nadim Batam tersebut.

Saat melakukan kunjungan kerja ke Rupat Utara, khususnya saat meninjau pantai Pesona di Teluk Rhu, kualitas udara di kecamatan yang memiliki 8 desa itu sudah tidak sehat lagi. Jarak pandang di pantai yang menghadap ke selat Malaka itu tidak lebih dari 100 meter.

Akibat air laut di pantai yang disebut-sebut tidak kalah indahnya dengan pesona pantai Kuta di Denpasar, Provinsi Bali yang biasanya terlihat hijau membiru sejauh mata memandang, kini berubah memutih akibat diselimuti pekatnya kabut asap.

Sementara itu sesaat setelah meninggalkan Kantor Camat Rupat menuju pelabuhan Batu Panjang ketika hendak pulang ke Bengkalis, meskipun tidak terlalu lama, tiba-tiba hujan deras mengguyur pulau tersebut. Adakah hubungannya dengan pesan doa yang dititipkan Ahmad Syah kepada JCH asal daerah yang sedang di Tanah Suci tersebut? Wallahu aalam bishawab.(ail)