SELATPANJANG, GORIAU.COM - Setelah menanti lama, akhirnya pagi ini, Rabu (9/9/2015) sekira pukul 06.50 WIB, hujan mengguyur Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Berkah yang diberikan Sang Khaliq pagi ini disambut sukacita warga Kota Sagu.


Bagaimana tidak, akibat kekeringan yang terjadi beberapa pekan belakangan, memberikan dampak negatif bagi warga. Selain banyaknya lahan terbakar yang menyebabkan kabut asap dimana-mana, kekeringan juga ancam tanaman padi warga Lukun Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kepulauan Meranti.
Meski tidak terpantau adanya titik panas (hot spot) di kabupaten termuda se Riau itu, dari satelit Terra dan Aqua milik BMKG Riau, namun asap dari bebera kabupaten kota se Riau mulai sampai ke Kepulauan Meranti. Selain itu, asap juga berasal dari karhutla provinsi tetangga juga membuat kabupaten yang berbatasi dengan Malaysia itu.
Harapan akan turunnya hujan memang didambakan masyarakat Kota Sagu. Hanya saja, di Kota Sagu tidak seperti beberapa kabupaten lain yang telah menggelar salat Istisqa (salat minta diturunkan hujan).
Meski pagi itu hujan hanya mengguyur sekitar 30 menit, hingga pukul 07.00 WIB (masih ada rerintik air atau gerimis, ketika berita ini diterbitkan sekitar pukul 07.12 WIB, red), tapi setidaknya rahmat Allah SWT ini telah mampu membasah dan memadamkan api bagi lahan yang terbakar.
Hujan juga dikabarkan turun di beberapa kabupaten kota se Riau. Semoga untuk kedepannya alam tidak bosan, Allah SWT tidak murka dan masih menurunkan rahmatnya atas sujud hambanya dengan segala kerendahan hati.(zal)