PEKANBARU – Kecenderungan terus bertambahnya desa mandiri dan maju di Provinsi Riau mendapat tanggapan positif dari Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar.

"Alhamdulillah, provinsi kan maju kalau desa-desanya maju. Kalau desanya maju, kecamatannya maju, kalau kecamatannya maju, kabupatennya maju. Kalau kabupatennya maju tentu provinsinya maju. Jadi memang pembangunan itu dimulai dari desa," ucap Syamsuar, Rabu (15/06/2022) menanggapi data terbaru tentang perkembangan desa di Riau.

Sesuai data per 30 Mei 2022 dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, diketahui bahwa Desa Mandiri dan Desa Maju di Provinsi Riau terus bertambah.

Sementara Desa Tertinggal semakin berkurang. Per 30 Mei 2022, tercatat Desa Mandiri di Provinsi Riau naik manjadi 143 desa. Sebelumnya pada tahun 2021 tercatat 101 desa, 2020 sebanyak 61 desa dan 2019 hanya 10 desa.

Desa Maju naik menjadi 464 desa pada 2022, 364 desa pada 2021, 287 desa pada 2020 dan hanya 163 desa pada 2019.

Sementara Desa Tertinggal terus berkurang dari 422 desa pada 2019, turun jadi 264 desa pada 2020, 187 desa pada 2021 dan kini tinggal 66 desa pada 2022.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (PMD-Dukcapil) setiap tahun menyalurkan bantuan keuangan (Bankeu) untuk desa.

Di Provinsi Riau ada 1.591 desa. Tahun ini Pemprov Riau kembali menggelontorkan Bankeu untuk desa. Besarannya bervariasi tergantung klasifikasi BUMDes masing-masing desa. Namun kalau dirata-ratakan menerima sebesar Rp150 juta per desa. adv