BAGANSIAPIAPI - Keluhan para nelayan terkait konflik di perairan Bagansiapiapi, Rokan Hilir, langsung direspon Kapolda Riau. Dua unit BKO (bawak kendali operasi) kapal bantuan Polairud dari Dumai dan Pekanbaru langsung dikerahkan ke Bagansiapiapi.

Pantauan GoRiau di Gedung Serba Guna Bagansiapiapi, terlihat Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, didampingi Kapolres Rokan Hilir, AKBP Nurhadi Ismanto, dan Bupati Rokan Hilir, Afrizal Sintong, melakukan tatap muka dengan para nelayan.

Setelah melakukan pemaparan terkait peningkatan perekonomian di wilayah Rokan Hilir, melalui sektor minyak bumi dan minyak nabati sawit, kemudian Kapolda memberikan kesempatan kepada para nelayan untuk menyampaikan pendapat ataupun keluhan.

“Kami disini mengalami kesulitan terutama terkait nelayan dari luar wilayah Bagansiapiapi yang datang menggunakan alat-alat yang dilarang, seperti pukat harimau mini yang bisa merusak ekosistem perairan disini, ujung-ujungnya kami kesulitan mendapatkan ikan. Belum lagi kapal-kapal besar dan canggih dari wilayah Malaysia,” kata salah satu nelayan kepada Kapolda Riau.

Setelah mendengar keluhan itu, usai tatap muka dengan para nelayan, Kapolda Riau langsung menginformasikan kalau ia langsung mengerahkan 2 kapal Polairud membackup Satpolairud Rohil untuk pengamanan perairan Bagansiapiapi.

“Masyarakat ini terkendala dengan masih banyaknya kapal-kapal dari luar dan kemudian melakukan penangkapan dengan menggunakan jaring yang tidak sesuai. Ini jadi perhatian kita untuk diselesaikan bersama KKP dan stakeholder yang lain, dan hari ini kita menggeser dua kapal dari Dumai dan Pekanbaru untuk kita BKO-kan ke Bagansiapiapi,'' terang Irjen Agung.

Agung berharap, dengan pengerahan dua kapal itu pengawasan di wilayah perairan Bagansiapisapi dapat dilaksanakan lebih maksimal, juga menjaga para nelayan dapat mencari ikan dengan rasa aman dan nyaman. ***