SIAK SRI INDRAPURA - Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia saat ini. Agar tidak terjadi di Siak, Ketua DPRD Kabupaten Siak, Azmi mengajak masyarakat memperbaiki pola makan, pola asuh anak serta sanitasi di lingkungan masing-masing.

"Sebab anak stunting terganggu pertumbuhan fisiknya (kerdil) dan juga terganggu perkembangan otaknya. Maka dari itu perlu dimulai dari lingkungan rumah sendiri untuk mencegahnya. Caranya dengan membudayakan hidup sehat," kata Azmi kepada GoRiau.com, Selasa (18/11/2019).

Menurut Azmi, sebagian masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut stunting. Anak yang mengalami stunting ini sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah dan kreativitas. Dia mudah sakit, kemampuan kognitif dibawah rata-rata kecerdasan anak seusianya.

"Makanya kenapa penting memperbaiki pola makan, sebab anak stunting ini mengalami kurang gizi kronis dalam waktu yang cukup lama. Dan masalah ini bisa dicegah sedini mungkin, yang penting pola asuh anak benar dan kebersihan sanitasi juga harus tetap dijaga," sebut Politisi Golkar ini.

Azmi mencontohkan perlu gizi seimbang dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam satu porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur dan buah, setengahnya lagi diisi dengan sumber protein (baik nabati maupun hewani) dengan proporsi lebih banyak daripada karbohidrat.

"Pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan Balita juga berpengaruh. Makanya para ibu harus diedukasi tentang kesehatan gizi. Calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil dan stimulasi bagi janin, serta memeriksakan kandungan," ungkap Azmi lagi.

Azmi menegaskan, masyarakat Siak harus ikut berpartisipasi mengurangi dampak dari stunting dalam rangka menyiapkan SDM yang unggul serta generasi yang Produktif untuk menyambut Bonus Demografi 2030 kelak.

"Apabila semua Komponen masyarakat berpartisipasi dalam upaya Kesehatan dengan memprioritaskan perilaku hidup bersih dan sehat yang dimulai dari diri kita sendiri yang pada akhirnya mendorong kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat dan berkembang menjadi sebuah gerakan yang masiv yang kita kenal dengan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas)," imbuhnya lagi. ***