SELATPANJANG - Dalam upaya mencegah terjadinya abrasi, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Riau melakukan penanaman mangrove di Suak Nipah, Kelurahan Selatpanjang Barat, Kecamatan Tebingtinggi, Kepulauan Meranti.

Mangrove merupakan tanaman hutan yang tumbuh di rawa-rawa berair payau yang terletak digaris pantai dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hutan mangrove dapat mencegah abrasi yang disebabkan oleh pasang surut air laut.

Selain itu, akar dari tanaman mangrove dapat mempercepat pengurai limbah organik yang terbawa ke wilayah laut. Hutan mangrove sangat diperlukan untuk mengembalikan habitat flora dan fauna yang hidup pada ekosistem hutan mangrove.    

Kelurahan Selatpanjang Barat merupakan daerah yang berada dekat dengan laut. Tanah yang berada dipinggir laut mulai turun dan area tanah mulai menyempit akibat dari abrasi pasang surut air laut. Maka dari itu perlu ditanamkan kesadaran yg tinggi serta rasa kepedulian terhadap areal tanah sehingga dilakukan penanaman bibit dari pohon mangrove dipinggir laut agar tidak terjadi abrasi dan dapat menjaga kelestarian habitat yang ada dilaut.

"Kegiatan penanaman mangrove ini bertujuan untuk mengatasi abrasi yang sering terjadi di Suak Nipah, berhubung Suak Nipah berada dibibir laut sehingga sering terjadi abrasi yang nantinya akan mengakibatkan berkurangnya luas areal tempat pemukiman warga, selain itu dampak abrasi juga mengakibatkan rusak bahkan rumah warga terseret arus," ujar Riri Dwiyanti, selaku narasumber perwakilan Mahasiswa Universitas Riau, pada Selasa (10/12/2019).

Riri juga mengungkapkan bahwa, kegiatan penanaman mangrove ini dibantu oleh pihak lurah dan PPL (Penyuluh Petani Lapangan), yang mana mereka membantu menyediakan peralatan dan bahan yang digunakan dalam kegiatan ini dan juga ikut turun untuk melakukan penanaman mangrove. Selain itu, dalam kegiatan ini juga di hadiri oleh Lurah Selatpanjang Barat.

Salah seorang tokoh masyarakat Kepulauan Meranti, Kasam Usman mengaku senang dan sangat terbantu dengan antusias mahasiswa Kukerta dalam program penanaman mangrove di Suak Nipah ini, mengingat abrasi pantai yang semakin jauh menghantam hingga ke bahu jalan tentunya hal ini sangat menghawatirkan yang tinggal di sekitar lokasi tersebut.

"Semoga dengan adanya program penanaman mangrove ini bisa menjadi batu loncatan masyarakat dan pemerintah setempat untuk lebih memperhatikan lagi keadaan abrasi di Suak Nipah ini," tutur laki-laki yang akrab disapa Wak Kasam. (rls)