KAMPAR - Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto memprioritaskan realisasi janji politik di sisa masa jabatannya yang akan berakhir pada 22 Mei 2022 mendatang.

Satu yang sangat populer adalah program Satu Ambulans Satu Desa. Catur menyebutkan, ada sekitar 80 desa lagi yang belum memiliki mobil Ambulans.

Ia akan berupaya menuntaskannya pada 2022 ini. Bahkan jika memungkinkan, sebelum tiba waktu baginya meletakkan jabatan Bupati Kampar.

"Insya Allah dalam tahun ini, sekitar 80 desa yang belum memiliki Ambulans, akan terealisasi," ungkap Bupati Catur kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (6/1/2022).

Catur mengemukakan hanya akan fokus menuntaskan janji politik yang menjadi program prioritas. Meski ia menyadari, hantaman pandemi Covid-19 menggerus kemampuan anggaran untuk menunaikan janji politik.

"Anggaran yang ada, kita harus maksimalkan sesuai skala prioritas," kata Catur. Ia mengatakan, program pembangunan yang tak kalah penting adalah infrastruktur di berbagai bidang.

Catur menyebutkan, infrastruktur jalan dan jembatan akses penghubung desa turut jadi prioritas. Ia menyatakan, tidak ada kata lain untuk menunda pembangunan jalan dan jembatan penghubung desa yang dibutuhkan mendesak.

"Infrastruktur jalan dan jembatan mendorong denyut ekonomi masyarakat," kata Catur.

Prioritas lain adalah bidang pendidikan. Ia menyebutkan, terdapat kegiatan menambah ruang kelas di beberapa sekolah. Di bidang kesehatan, Catur menyasar penambahan Puskesmas. Pusat layanan kesehatan amat dibutuhkan di kecamatan yang padat penduduknya.

"Selain Ambulans, kebutuhan akan Puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan meningkat. Khususnya di kecamatan berpenduduk padat, tetapi baru memiliki satu Puskesmas," ujar Catur.

Ia mengakui, penambahan Puskesmas dari yang telah direncanakan mungkin tidak terealisasi semua tahun ini. Sebab, anggaran terkuras untuk penanganan pandemi Covid-19 sejak 2020.

Disinggung soal Sumber Daya Manusia (SDM), Catur mengaku, program yang dijajaki untuk terlaksana tahun ini adalah kerja sama Pemkab Kampar dengan Universitas Gajah Mada (UGM).

Jika tidak ada aral melintang, pihaknya dan UGM akan menandatangani perjanjian kerja sama dalam upaya peningkatan kualitas SDM.

"Kita menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan untuk pelatihan dan akademis," kata Catur. Ia menambahkan, kerja sama dapat membuka peluang disediakannya kuota khusus bagi pelajar Kampar yang ingin menempuh pendidikan tinggi.

Catur tidak ingin membahas kiprah politiknya ke depan. Menurut dia, langkah politik sangat dinamis. Semua orang bisa berkata dan beropini apa saja tentang politik. Oleh karena itu, perlu waktu yang pas untuk membahasnya.

"Sekarang kerja dulu. Tuntaskan yang sudah direncanakan dengan waktu yang singkat ini. Insya Allah lancar," pungkasnya.***