PEKANBARU - Kepala Subdit Edukasi Ekonomi Kreatif Publik Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia, Mohammad Amin mengatakan perkembangan ekonomi kreatif saat ini sangat menjanjikan jika dimanfaatkan dengan baik.

Sebab dalam hal ini, ekonomi kreatif mengandalkan sumber daya manusia dimana pada satu sisi berhasil menyelesaikan dua persoalan.

Pertama, dilihat dari usia produktifitas yang menjadi bonus demografi dimana 60 persen ada di wilayah produktif. Kemudian yang kedua pandangan terkait kesenjangan ekonomi.

"Ekonomi kreatif menjawab kedua persoalan itu, dimana jumlah produktif dengan menjadi pelaku ekonomi akan berbalik menjadi potensi," kata Amin di Pekanbaru, Kamis (11/7/2019).

Ditambahkan, jika ekonomi kreatif gagal maka akan berdampak besar, dimana salah satunya yaitu terjadi pengangguran dimana-mana dan kemiskinan.

Ia menuturkan pandangan masyarakat yang berfikir bahwa pelaku ekonomi hanya digunakan oleh mereka yang memiliki modal yang besar itu salah.

"Ekonomi kreatif menawarkan solusi yang berbeda, karena semua orang bisa kreatif, dan semua orang bisa menjadi pengusaha hanya dengan kreatifitas," tambahnya.

Seperti halnya kini telah usai dilangsungkannya pelatihan coding mom selama tanggal 3-11 Juli 2019 terkait pengelolaan dan pemanfaatan website yang diperuntukan untuk ibu-ibu rumah tangga.

Amin melihat melalui pelatihan ini sudah terlihat banyaknya inovasi terbaru yang diperkenalkan seperti, catering healt, minyak kelapa murni, kemudian bawang hitam.

Menurutnya produk rumahan seperti ini akan menjadi produk yang kuat dan 10 tahun kemudian dapat menguasai pasar Indonesia jika memanfaatkan ekonomi kreatif dan website sebagai solusi.

Untuk di Kota Pekanbaru, Amin menyarankan agar memfokuskan pada sub sektor yang sangat stategis, misalnya kuliner, fashion kriya dan kerajinan tangan.

"Misalnya fashion, kalau memang ada efeknya besar, itu yang dikembangkan, karena tidak mungkin dikembangkan semua, saya kira keniscayaan yaitu melihat digital ekonomi," pungkasnya. ***