JAKARTA - Federasi Serikat Pekerja Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (FSP Parekraf), yang merupakan anggota dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), sukses menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pertamanya di Bali.

Setelah sebelumnya dideklarasikan di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 30 Maret 2022, kurang dari tiga bulan kemudian Pengurus Pusat dan sekurangnya 13 Pengurus Daerah dari Aceh sampai Sulawesi Barat beserta Pengurus Cabang dan Pengurus Unit Kerja di dalamnya bergerak cepat menata organisasi dengan melaksanakan Munas di Bali pada 21-22 Juni 2022.

"Sikap proaktif masyarakat sangat diperlukan untuk mempercepat pemulihan negeri. Federasi Serikat Pekerja Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (FSP Parekraf) KSPSI sebagai bagian dari society yang anggotanya terkena dampak langsung yang sangat besar akibat pandemi ini, sangat siap bersinergi dengan pemerintah dan pihak swasta, termasuk Kementerian Pariwisata," ujar Bendahara Umum FSP Parekraf, Raslina Rasyidin, Rabu (22/6/2022).

Menurut Raslina Rasyidin, salah satu tujuan menyelenggarakan Musyawarah Nasional dengan tema Indonesia Sehat, Pariwisata Bangkit ini, selain merupakan amanat AD/ART FSP Parekraf KSPSI Pasal 28, juga sebagai ikhtiar dari seluruh pekerja di bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di seluruh Indonesia untuk berkoordinasi menyusun program yang sekiranya dapat membantu Pemerintah demi tercapainya bangsa yang sehat yang diharapkan menjadi monumen kebangkitan pariwisata Indonesia.

Sementara itu, Ketum FSP Parekraf FSPSI Jumhur Hidayat mengatakan, pihaknya juga mengupayakan sejumlah rancangan kerja supaya para pekerja di sektor tersebut terus berjuang, konsisten dan mendapat keamanan serta kenyamanan dalam berkarya. Misalnya saja, didorong adanya berbagai macam bentuk bantuan, baik bantuan finansial, bantuan project. Dengan demikian, ikut memastikan kehadiran dari pemerintah untuk menyediakan pendukung berkarya hingga membantu mendistribusikan, memasarkan hasil karya anak bangsa yang meliputi proses penciptaan, kegiatan produksi dan distribusi barang serta jasa, yang dalam prosesnya membutuhkan kreativitas dan kemampuan intelektual.

Adapun rinciannya, pengembang permainan, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain produk, fesyen, kuliner, film, animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan, penerbitan serta aplikasi. "Terkait bidang pekerjaan yang ditekuni, diharapkan dapat ditemukan jalan keluar terbaik. Dengan adanya kami maka para anggota akan mendapatkan pendampingan dan solusi dari tiap masalah yang kita kerjakan bersama-sama dengan berbagai terobosan yang dilakukan," kata Jumhur.

Dalam acara Munas tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomoi Kreatif, Sandiaga Uno menyampaikan, agar Jumhur Hidayat dan kawan-kawan bisa berdiskusi di lantai 16 Kantor Kementerian Parisiwata dan Ekonomi Kreatif. "Jangan lagi orasi di Patung Kuda. Saya sering melihat dari jendela Pak Jumhur berdemonstrasi di Patung Kuda, Jakarta," kata Sandiaga Uno.

Menurut Sandi, FSP Parekraf bisa bekerja sama mencari solusi yang terbaik dalam segala persoalan termasuk merangkul elemen ekonomi dan industri kreatif yang terdampak Pandemi Covid. Sandiaga menegaskan bahwa saat ini ada 34 juta pekerja parisiwata yang terdampak pandemi. "Federasi harus merangkul elemen ekonomi dan industri kreatif untuk bangkit dari cobaan. Kita harus bertindak cepat mengatasi persoalan ini,” tegasnya.

Sandiaga menegaskan industri pariwisata harus segera pulih dan segera mendapatkan pemasukan. Ia mencontohkan Pesta Kesenian Bali yang menggeliat pasca 2 tahun dihajar pandemi. "Pandemi sedang menuju endemi. Kita tahu harga-harga bahan pokok naik tinggi," katanya.

Namun demikian, kami memahami itu semua karena dampak pandemi dan perubahan geopolitik. "Bila dibandingkan dengan negara lain, kita masih cukup baik. Harga BBM dan harga pangan cukup tinggi, namun inflasi masih 4 persen," tegasnya.

Sandiaga Uno juga mengajak FSP Parekraf memotivasi masyarakat dengan Tri-G, yakni Gercep, Geber, dan Gaspol. Di tengah tingginya permintaan hunian hotel, Sandiaga menyarankan agar masyarakat Pariwisata menciptakan peluang peluang baru.

Namun demikian Sandi mengingatkan untuk tetap menggunakan energi bersih, berimbang antara kebutuhan pangan dan energi serta mengajak peran serta KSP Parekraf sebagai mitra yang saling menguntungkan. "Kami yakin Indonesia mampu melewati tantangan ini. Kita perlu mengadakan diskusi terbuka, menerima masukan dan merajut kebersamaan dengan sesama, membuka lapangan kerja baru, meningkatkan penghasilan, dan melakukan perlindungan pekerja.***