JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, saling serang dengan puteri pendiri PKB Yenny Wahid di Twitter.

Awalnya, Cak Imin melalui akun twitter @CakIminNOW menyerang puteri almarhum Gus Dur itu dengan menyebut Yenny bukan bagian dari PKB. "Yeni itu bukan PKB, bikin partai sendiri aja gagal lolos, bbrpa kali pemilu nyerang PKB gak ngaruh, PKB malah naik terus suaranya, jadi ngapain ikut-ikut ngatur PKB, hidupin aja partaimu yang gagal itu. PKB sdh aman nyaman kok," tulis Cak Imin, Kamis (23/6/2022).

Cuitan keponakan Gus Dur itu pun mendapat balasan dari Yenny Wahid. "Cak Imin juga belum tentu lho bisa bikin partai sendiri, kan bisanya mengambil partai punya orang lain. Peace, Cak," balas Yenny melalui akun Twitter @yennywahid.

Baca Juga: Ogah Tanggapi Cak Imin Soal NU Kultural Wajib Ber-PKB, Gus Yahya: Kita Tanggapi yang Berkualitas Saja Lah!

Yenny kembali menegaskan dirinya sebagai kader PKB. Namun, Yenny tidak mengakui Cak Imin sebagai pemimpin partai tersebut. "Hahaha inggih Cak. Tapi ndak usah baper to, Cak. Dan memang benar, saya bukan PKB Cak Imin. Saya kan PKB Gus Dur," tuturnya.

Baca Juga: Gegara Ini, Pengamat Ungkap Cak Imin Bakal Sulit Nyapres di 2024

Untuk diketahui, perseteruan putri Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang akrab disapa Yenny Wahid dengan Ketum PKB Muhaiman Iskandar (Cak Imin) sudah terjadi sejak 2005 silam, saat Cak Imin terpilih menjadi Ketum PKB dalam Muktamar di Semarang. Sedangkan Gus Dur ditetapkan sebagai Ketua Dewan Syura.

Kondisi ini pun melahirkan dua kubu PKB. PKB Gus Dur dan PKB Cak Imin. Keduanya pun menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) masing-masing di tahun 2008. Kubu PKB Gus Dur menggelar MLB di Parung Bogor, sedangkan kubu Cak Imin menggelar MLB di Hotel Mercure Ancol. Cak Imin kembali menang. Legalitas PKB Cak Imin pun diperkuat oleh putusan pengadilan. Kasasi PKB kubu Gus Dur terkait posisi Cak Imin ditolak MA.

Baca Juga: Komentar Soal Cak Imin, Yenny Wahid: Gus Dur Saja Dikhianati Apalagi Rakyat

PKB versi Muhaimin Iskandar secara resmi mendepak Yenny Wahid sebagai Sekjen PKB periode 2005-2010. Pemberhentian ini terkait beberapa hal, seperti hasil musyawarah pimpinan dan silaturahmi alim ulama pada 5-6 April 2008.

Saat itu, Wakil Sekjen DPP PKB Helmy Faishal Zaini mengklaim pemberhentian ini juga didasari atas temuan-temuan tim investigasi DPP PKB bahwa telah terjadi infiltrasi, intimidasi, intrik, serta dugaan pemerasan yang dilakukan oleh kubu Yenny cs.

Hubungan panas keduanya makin tampak ketika Cak Imin dan Yenny Wahid berebut amplop berisi nomor urut kampanye PKB di KPU pada 9 Juli 2008. Pada 2009, Yenny Wahid mendukung Prabowo dan meminta kader PKB menyalurkan suara ke Gerindra.

Selanjutnya pada 2013 Yenny ikut mendirikan Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB). Yenny duduk sebagai Ketum. Namun, partai ini tak lolos seleksi dalam Pemilu 2014.***