SELATPANJANG - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Meranti menggelar rapat kerja (raker) bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (5/12/2019). Pertemuan membahas soal kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kepulauan Meranti.

Rapat dipimpin Ketua Komisi III, Dr Hafizan SAg MPd, dihadiri anggota Komisi Dr H Taufikurohman, Helmi AMd, Suji Hartono, T Zulkenedy Yusuf SE, dan Cun Cun SE MSi. Sementara dari Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti hadir Kepala Dinas Drg Ruswita, Kabid SDK dan Kefarmasian Muhammad Sardi SKM, Kasi Pelayanan Primer dan Kesehatan Tradisional Masitah SKep, dan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Muhammad Fahri SKM.

Mengawali pertemuan, Hafizan mengucapkan terima kasih atas kehadiran pihak Dinas Kesehatan, dan menyampaikan bahwa agenda rapat guna meminta penjelasan dari Dinas Kesehatan terkait meningkatnya kasus DBD di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Dijelaskan Ruswita, berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan, jumlah kasus DBD di Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2019 sebanyak 204 kasus, dengan jumlah terbanyak terjadi di wilayah Alah Air dan Selatpanjang.

Adapun perbandingan jumlah kasus DBD setiap bulannya selama tahun 2019, diantaranya januari 5 kasus, februari 2 kasus, maret 2 kasus, april 6 kasus, mei 4 kasus, juni 9 kasus, juli 17 kasus, agustus 8 kasus, september 16 kasus, oktober 55 kasus, november 70 kasus, dan desember 10 kasus.

Melihat data tersebut, Hafizan mempertanyakan penyebab dari fluktuasi kasus DBD dengan peningkatan yang sangat signifikan terjadi mulai bulan oktober dan november, serta apa upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan.

Disampaikan Muhammad Fahri, bahwa peningkatan kasus ini tidak terlepas dari kesadaran masyarakat dan faktor cuaca, dimana perubahan cuaca dari kemarau ke musim hujan terjadi mulai bulan september.

"Untuk penanganan kasus DBD, Dinas Kesehatan sudah melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk, kemudian foging yang sudah dilakukan sebanyak 79 kali sejak tahun 2019, dan masih tetap melakukan pembagian bubuk abate bersama kader-kader jumantik dan karang taruna yang turun langsung ke masyarakat tiap kecamatan," ungkapnya.

Terkait upaya yang sudah dilakukan tersebut, Komisi III DPRD Kepulauan Meranti juga mengajak Dinas Kesehatan untuk turun langsung ke masyarakat dan memberikan sosialisasi mengenai pencegahan dan penanganan DBD. (rls)