TELUKKUANTAN - Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau telah memanfaatkan Pasar Tradisional Berbasis Modern. Bangunan pasar tersebut merupakan bagian tiga pilar yang dibangun Kuansing tahun 2014 dengan anggaran mencapai Rp150 miliar.

Pasar modern ini secara resmi difungsikan Pemkab Kuansing pada 10 Juli 2019, dimana para pedagang sudah berjualan di sana.

Sejak difungsikan, tidak ada hal yang mencolok pada pasar tersebut. Terutama, hal-hal modern seperti namanya. Pasar ini sama dengan pasar tradisional lainnya. Lantas, dimana modernnya?

Menjawab hal itu, Bupati Kuansing Drs. H. Mursini, MSi kebingungan dengan konsep pasar modern. Bahkan, dengan tegas ia mengaku tidak tahu sisi mana modernnya.

"Apa modernya? Saya tidak tahu, dimana letak modernnya. Bagaimana konsepnya, tentu penggagas dulu yang mungkin bisa menunjukkan dimana modernnya. Apakah transaksinya modern atau tempatnya modern," ujar Mursini saat Coffee Morning di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kuansing, Kamis (5/12/2019) siang.

Mursini berkali-kali menyatakan ketidaktahuannya tentang konsep pembangunan pasar modern. Menurutnya, yang lebih paham akan konsep tersebut adalah penggagasnya.

"Dimana letak modernnya, penggagasnya yang tahu. Pak Azhar (Kepala Diskopdagrin), tolong dibantu nanti ya, sisi mana modernnya. Apakah transaksi modern, tapi saya lihat masih tawar menawar," ujar Mursini.***