PEKANBARU - Alih fungsi lahan semakiin menjadi-jadi di daerah Riau, bahkan dalam lima tahun terakhir, terjadi perubahan atas 3  juta hektare lahan. Selain menghasilkan dampak ekonomi, peralihan ini juga mengubah lingkungan yang salah satunya menyebabkan banjir dan longsor.

Demikian disampaikan Kepala Laboratirium Fakultas Pertanian dan Perternakan Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau, Elviriadi pada Seminar Nasional Integrating Agrikultural dan Animal Science Toward Green Future yang diselenggarakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau, Panam, Senin (11/12/2018).

Padahal sebelumnya, tambahnya, provinsi Riau sudah banyak memiliki lahan yang ditanamai tanaman seperti padi, jagung, dan tumbuhan pertanian lainya. Namun, kini telah hanya tinggal sedikit, dikarenakan masyarakat lebih memilih beralih kepada lahan perkebunan seperti sawit dan karet.

Untuk itu, harus ada tindakan nyata dari pemerintah, masyarakat dan mahasiswa untuk mengatasi persolan persoalan itu.

"Sudah sepatutnya masalah-masalah itu menjadi tanggapan universitas -universitas,'' ujarnya.

Tidak hanya peduli, ia juga menyarankan bahwa perlu langkah-langkah untuk merespon isu-isu lingkungan, sosial, politik, dari kampus-kampus sehingga adanya ideologi, dan ide-ide kreatif untuk turut serta mengurangi isu-isu lingkungan tersebut. ***