PEKANBARU - Meskipun Kota Pekanbari hari ini diselimuti asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Berdasarkan data ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) dari P3E Sumatera - KLHK, Kamis (22/8/2019) pukul 15.00 WIB, kondisi pencemaran udara akibat asap di Pekanbaru dilevel 71 - 82 Psi (sedang).

Untuk mengurangi masyarakat menghirup asap akibat karhutla, Organisasi Forum Putra Putri Alumni Pendidikan Tinggi Kepammongprajaan (FP2APTK) membagikan masker kepada pengendara kendaraan bermotor di Kota Pekanbaru.

"Ini merupakan salah satu program kemasyarakatan dari organisasi FP2APTK," kata Sekretaris Umum FP2APTK, Suta Pranawijaya kepada GoRiau.com.

Dirinya mengatakan, bahwa FP2APTK belum bisa turun langsung memadamkan api di lahan yang terbakar bersama satgas. Melalui pembagian masker ini, salah satu andil membantu pemerintah daerah dalam penanggulangan dampak kabut asap.

"Kita ketahui bersama sesuai info dari BMKG, cuaca panas ekstrim ini akan terjadi hingga akhir September. Kami pun menghimbau agar masyarakat yang berdekatan dengan lahan kosong yang luas turut menjaga, melapor dan memadamkan bila ada api yang mulai menyala," ujar Sita.

Bencana asap ini bukan keinginan semua orang, dikatakan Suta, satgas tanpa melihat waktu dan lelah, sigap memadamkan lahan terbakar. "Mari kita doakan agar operasi karhutla lekas selesai, agar seluruh satgas dapat kembali dengan sehat dan selamat ke keluarganya masing-masing," jelas Suta.

Adapun lokasi pembagian masker berpusat di Jalan Diponegoro dengan sasaran utama pengendara roda 2. Ke depan bila kabut asap masih terjadi, pengurus FP2APTK akan kembali turun dengan sebaran pembagian masker yang lebih luas dan menggandeng beberapa ormas dan LSM lainnya. ***