BENGKALIS–Sebanyak 818 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Bengkalis menerima remisi sempena Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Dua diantaranya mendapat remisi bebas.

Penyerahan remisi dilakukan Kepala Lapas Bengkalis Edi Mulyono, Kamis (13/3/2021). Menurutnya, dari 1.736 warga binaan yang ada saat ini, sebanyak 818 orang dikabulkan remisinya oleh Kemenkum Republik Indonesia.

Adapun dua orang yang mendapat remisi langsung bebas yakni Al Mukhlis Als Al Bin Alm Ribut dan Yardiansyah Als Adi Bin Hasan Tamizi.

Lapas Bengkalis tetap menggelar salat Idul Fitri walau kondisi pandemi Covid 19. Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. “Jamaah yang mengikuti salat Ied wajib menggunakan masker, serta jarak antar jamaah diatur sekitar satu meter perorangnya dengan jumlah 250 sampai 300 orang,” jelas Edi.

Jumlah warga binaan yang ikut juga dibatasi. Selain itu untuk petugas Salat Ied ditunjuk dari lingkungan Lapas sendiri. “Termasuk khotib tadi kita tunjuk dari pegawai kita yang juga ustadz. Ini dilakukan karena Lapas selama pandemi tidak dibenarkan mendatangkan orang dari luar Lapas,” tambah Edi.

Selain pemberian remisi, pihak Lapas juga kesempatan memberikan hadiah kepada warga binaan yang sukses menyelesaikan program Ramadan yang telah dibuat Lapas Bengkalis.

“Saat Ramadan kemarin kita menggelar program amaliah Ramadan, mereka yang menang kita berikan hadiah,” tambahnya.

Edi Mulyono juga menyampaikan sambutan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkumham) dihadapan warga binaan sebelum pelaksanaan Salat Ied. Dalam amanatnya Menkumham meminta kepada seluruh narapidana dan anak yang mendapatkan remisi, khususnya yang mendapatkan remisi bebas Menkumham mengucapkan selamat.

“Sekaligus saya mengingatkan agar saudara terus meningkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, jadilah insan yang taat hukum, insan yang berakhlak mulia dan berbudi luhur dan insan yang berguna bagi pembangunan bangsa,” ujar Edi Mulyono membacakan amanat kemenkumham RI.

Edi juga menyebutkan tahun ini Lapas tidak bisa melaksanakan open house atau kunjungan karena situasi covid-19. “Tapi kita buka jalur silaturrahmi dengan virtual, kita siapkan empat perangkat komputer yang bisa digunakan warga binaan untuk berkomunikasi dengan keluarga,” tutupnya.***