DUMAI - Saat ini, banyak orang melakukan olahraga yang memacu adrenalin, salah satunya panjat tebing. Olahraga yang satu ini sudah bisa dilakukan dimulai dari usia di bawah lima tahun (Balita).

Dikatakan Dante Mayindra, saat ini komunitas panjat tebing Rumah Penjelajah Dumai tengah mendidik seorang anak laki-laki berusia kurang dari tiga tahun dalam olahraga ekstrim tersebut.

"Fakhri Hakim baru berusia dua tahun empat bulan, saat ini kita sudah mulai mendidiknya dalam olahraga panjat tebing," kata Dante Mayindra, Sabtu (5/1/2019).

Dante mengatakan, usia yang masih balita tidak menjadi penghalang dalam olahraga tersebut, dimana sebenarnya dari anak yang sudah bisa mengangkat tubuh sendiri sudah bisa latihan manjat.

"Yang penting peralatan pengaman dalam memanjat sudah ada yang cocok untuk tubuhnya, seperi body harnes dan juga sepatu. Biasanya yang menjadi kendala adalah ukuran tubuh anak yang kecil sehingga tidak ada peralatan yang cocok untuk dipakainya," katanya.

Dijelaskan pria alumni teknik Bung Hatta ini, pengenalan olahraga khususnya di olahraga panjat tebing sudah bisa dilakukan oleh orang tua sejak dini.

"Disaat usia balita, berlatih panjat tebing dilakukan dengan cara bermain dan tidak bisa dipaksakan, karena kalau dipaksakan anak bisa menjadi trauma atas ketinggian," katanya kembali.

Selain itu, olahraga panjat tebing juga bisa menyalurkan energi sang anak, sehingga selesai melakukan kegiatan tersebut sang anak mudah tidur dan juga tidak nakal atau rewel.

"Sebenarnya anak-anak tidak ada yang nakal, yang ada anak tersebut energinya tidak tersalurkan," katanya menjelaskan.

Rumah Penjelajah yang beralamatkan di jalan Ombak gang Duku tersebut mempunyai fasilitas wall climbing untuk melatih belasan anak tanpa pungutan biaya, dimana anak-anak yang dididik Dante Mayindra sering mengikuti kompetisi, baik kejuaraan daerah maupun kejuaran nasional.

"Kita melatih anak-anak di olahraga ini tanpa ada pungutan biaya, yang jelas mereka mau mengikuti aturan dan juga harus disiplin," katanya mengakhiri. ***