PADANG ARO - Banyak kondidi jalan yang rusak dan bisa membahayakan pembalap, merupakan alasan utama pembatalan Tour de Singkarak rute ke Kabupaten Solok Selatan tahun 2016 ini, dibatalkan panitia penyelenggara. Jalan yang rusak itu diakibatkan maraknya galian C di kabupaten itu. Bupati Solok Selatan, Sumatera Barat, Muzni Zakaria menilai pembatalan rute Tour de Singkarak (TdS) bukti perbedaan atau tebang pilih perhatian terhadap daerah yang bukan kepulauan.

"Kami sudah tiga kali menyelenggarakan TdS tetapi tahun ini malah dibatalkan. Dengan kejadian ini kami merasa ditinggalkan sesama daerah daratan," katanya di Padang Aro, dilansir dari solselkab.go.id, Minggu (26/6/2016).

Ia menyebutkan pembatalan juga dilakukan secara sepihak tanpa pemberitahuan secara lisan maupun tulisan. Menurut dia, jalan menuju Solok Selatan rusak bukan karena banyaknya galian C tetapi karena bencana pada awal 2016.

Jalan tersebut, katanya, sudah rusak sejak Februari 2016 tetapi belum juga dimulai pengerjaan sampai sekarang. Sebaiknya, kata dia, pemerintah pusat, provinsi dan daerah harus melakukan pembicaraan awal untuk mencarikan solusinya bukan langsung membatalkan secara sepihak.

"Pemerintah pusat, provinsi dan daerah wajib melakukan pembicaraan atau rapat awal dan segala hambatan yang ada harus dibicarakan untuk dicarikan solusinya," kata dia.

Dia berharap, Gubernur Sumbar mempercepat proses perbaikan titik jalan yang rusak sehingga rute delapan TdS tetap finish di Solok Selatan.

"Kami berharap pembatala rute delapan dicabut dan Gubernur mempercepat perbaikan jalan rusak," katanya. (***)